Mata Yesus

Jumat, 15 Maret 2013

Mata Yesus

Baca: Markus 5:1-20

Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. —Matius 9:36

Saya memperhatikan orang itu ketika kami sedang antre di suatu toko es krim. Wajahnya penuh bekas luka perkelahian, dengan tulang hidung yang bengkok dan sejumlah goresan. Bajunya kusut meski bersih. Saya pun mengambil tempat di antara pria itu dengan anak-anak saya dan berdiri memunggunginya.

Pertama kali ia berbicara, saya tidak mendengarkan dengan jelas dan hanya mengangguk-angguk untuk menghargainya. Saya berusaha menghindari kontak mata dengannya. Karena istri saya tidak ikut, ia berpikir bahwa saya adalah orangtua tunggal dan dengan lembut ia berkata, “Tak mudah membesarkan anak-anak sendirian, bukan?” Nada bicaranya membuat saya berbalik dan memandangnya. Baru pada saat itulah saya menyadari kehadiran anak-anaknya, lalu saya mendengarkan cerita tentang istrinya yang telah meninggalkan mereka. Ucapannya yang lembut sangat bertolak belakang dengan penampilan luarnya.

Saya sungguh merasa tertegur! Saya kembali gagal untuk melihat jauh lebih dalam dari sekadar penampilan luar. Yesus bertemu dengan orang-orang yang penampilan luarnya dapat membuat-Nya menjauh, termasuk seorang yang kerasukan setan dalam bacaan kita hari ini (Mrk. 5:1-20). Namun Dia melihat kebutuhan yang ada di dalam hati manusia dan menjawab kebutuhan tersebut.

Yesus selalu melihat kita dengan mata penuh kasih, walaupun diri kita penuh luka dan berantakan akibat dosa. Ini terlihat dalam pergumulan kita untuk tetap setia. Kiranya Allah menolong kita untuk menggantikan keangkuhan kita dengan hati Yesus yang penuh kasih. —RKK

Bapa, kiranya fokus hidup kami takkan melemahkan kemampuan
kami untuk melihat orang lain seperti Yesus melihat mereka.
Berikan hati-Mu kepada kami. Kiranya kami rindu
untuk membawa orang lain kepada-Mu.

Jika melihat melalui mata Yesus, Anda akan melihat banyak jiwa yang membutuhkan-Nya.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. Galih
    Galih says:

    Sumber kasih sejati ada di dalam Tuhan Yesus Kristus yang rela mati berkorban demi kita di kayu salib supaya kita memperoleh keselamatan yang kekal dan bersama Bapa di Sorga memuliakan-Nya di kerajaan-Nya sampai selama-lamanya. Gb us all.

  2. ubigoreng
    ubigoreng says:

    melihat dengan mata Yesus, yang sepenuhnya memandang dengan kasihNya yang begitu tulus dan murni :).
    Kiranya kasihNya dapat menjadi kesaksian kita bagi orang lain.
    GBU

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *