Catatan Saksi Mata

Jumat, 11 Januari 2013

Catatan Saksi Mata

Baca: 1 Yohanes 1:1-10

Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. —1 Yohanes 1:3

Ketika kru acara televisi Day of Discovery mewawancarai orang-orang untuk suatu biografi, kami senang berbicara dengan mereka yang mengenal tokoh yang kisah hidupnya sedang kami angkat. Dalam pengalaman kami, kami pernah berbicara dengan seorang pria yang pernah tinggal sekamar dengan Eric Liddell di tempat pengasingan di China; dengan seorang wanita yang pada masa remajanya tinggal di rumah C. S. Lewis semasa Perang Dunia II; dan dengan seorang pria yang menjadi supir dari Dr. George Washington Carver di sepanjang kunjungannya ke wilayah selatan Amerika Serikat. Mereka semua menceritakan secara bebas dan terbuka tentang orang-orang istimewa yang mereka kenal itu.

Pada masa tuanya, Yohanes, salah satu dari 12 murid Yesus, menulis sepucuk surat. Katakata pembuka dari surat tersebut meneguhkan Yohanes sebagai seorang saksi mata dan sahabat dekat Yesus: “Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami” (1 Yoh. 1:2). Tujuan dari penulisannya adalah “supaya [Anda] pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus” (ay.3) dan “supaya sukacita kami menjadi sempurna” (ay.4).

Catatan saksi mata dari murid-murid Yesus menolong untuk mengarahkan kita pada iman dalam Kristus. Walaupun kita belum pernah melihat Yesus secara langsung seperti mereka, kita telah percaya. —DCM

Terima kasih Bapa, untuk catatan saksi mata yang dapat dipercaya
tentang kehidupan Yesus yang dapat kami baca dalam firman-Mu.
Dan terima kasih untuk orang-orang dalam hidup kami yang
mengenal-Nya. Mereka menolong kami untuk percaya juga.

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. —Yesus

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. arlince
    arlince says:

    Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya. —Yesus
    kalimat ini dulu belum memiliki makna yang dalam pada saya. Namun berjalannya waktu cinta mula – mula yang saya miliki, saya sadari sudah menyurut. Disaat itulah kalimat ini menjadi berarti sekali bagi saya.
    Murid – murid boleh merasakan biasa – biasa saja saat bersama Yesus, namun saat DIA tidak bersama dengan mereka, mereka justru makin cinta dengan Nya bahkan rela mati untukNya. Bagaimana kita tetap mempercayai Dia saat Dia memberi waktu yang lama untuk menjawab doa kita, akan kah kita melupakan sukacita kita yang dulu pernah Dia berikan pada kita?

  2. Galih
    Galih says:

    Iman kepada Tuhan Yesus Kristus dapat menyelamatkan kita dari dunia yang sementara ini dan menuju ke Kerajaan sorga yang kekal.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *