Penembakan di Connecticut, AS
Oleh Nancy, Taiwan
Jumat lalu, suara tembakan terdengar dari sebuah sekolah tingkat menengah dan memecahkan suasana tenang Newtown, Connecticut–sebuah kota yang dicap sebagai kota yang paling layak huni di Amerika. Pembantaian ini merupakan kejutan besar bagi banyak orang, mewarnai kota tenang ini dengan noda kesedihan.
Nyawa dari 20 anak-anak dan 6 guru yang berkorban melindungi anak-anak sekolah melayang di tangan seorang pemuda yang “tidak waras”. Pemuda tersebut membunuh ibunya sendiri sebelum menuju ke sekolah untuk melakukan tindakan yang mengerikan itu. Motifnya masih belum jelas.
Saat menonton berita ini di TV, air mata menggenang mata dan secara naluriah membasahi pipi. Karena kejahatan keji ini, banyak keluarga yang akan selamanya kehilangan tawa sukacita. Di tempatnya, kesedihan air mata mengganti senyum.
Dan, sekalipun polisi dapat mengungkap motifnya, banyak nyawa sudah hilang. Kehidupan, bagi yang melalui cobaan ini akan selamanya membekas. Bagaimana kamu dapat membantu mereka melalui dukacita, saat mereka mengingat sukacita yang dinikmati dengan teman-teman yang sudah tidak lagi ada?
Saat merenungkan berita ini, Roma 3:23 terbersit di kepala: “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.” Ya, kita semua berdosa. Hanya darah Kristus yang dapat membasuh bersih dosa kita dan membuat kita anak-anak Allah.
Dua hari setelah kejadian itu, Robbie Parker, salah satu orang tua korban berbagi dalam sebuah wawancara, bahwa kepergian putrinya dan 19 anak-anak lainnya seharusnya menginspirasi kita untuk menjadi pribadi yang “lebih mengasihi dan rendah hati.”
Dia juga berkata, “Putri saya, Emilie, pasti akan menjadi orang pertama yang akan memberikan kasih dan dukungannya kepada semua korban, karena ia tipe orang seperti itu. Itu bukan karena kami, orang tuanya telah mengajarnya dengan baik, tetapi itu merupakan buah karunia pemberian Allah.”
Dia menambahkan, “Saya tidak tahu cara melalui ini. Saya dan istri saya tidak tahu cara menghadapi semua ini. Kami menemukan kekuatan dalam agama dan keyakinan kami serta pada keluarga kami. Ini merupakan tragedi yang mengerikan dan saya ingin semua orang tahu bahwa hati dan doa kami menyertai mereka. Termasuk kepada keluarga si penembak. Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya semua ini bagi kalian dan saya ingin kalian tahu…kasih dan dukungan kami juga tersedia untuk kalian.”
Mari kita mengingat keluarga korban dalam doa kita. Karena melalui doa syafaat, Allah bekerja dengan cara yang tidak bisa kita pahami.
Setiap keadaan dimana seorang yg kita kasihi pergi meninggalkan kita utk selamanya, maka akan menyisakan pertanyaan kenapa? Meskipun kejadian yg menimpa anak2 di amerika tdk sama dgn apa yg terjadi atas putri kami sharon dyta naibaho(7tahun) namun rasa duka dan sedih tetap sama bagi setiap orang tua yg ditinggalkan anak2nya terlebih dahulu kerumah Bapa di surga, bahkan setelah setahun berlalu, bayangan akan saat2 detik Terakhir putri kami akan pergi selamanya masih saja terbayang didalam benak dan hatiku, namun krn kita dan putri kami adalah orang2 yg dikasihi Tuhan Yesus, maka dgn yakin bahwa mereka ada di pangkuan Tuhan Yesus, jika hati ini rindu akan tatapan matanya, senyum ceria nya dan sgl nya tentang dia, ku hanya dapat berdoa memohon Tuhan Yesus hiburkanlah hati ku ini, karena hanya Tuhan Yesus yg mampu menghibur dan menguatkan hati yg berduka, kiranya para orang tua dan keluarga yg telah ditinggalkan oleh orang yg terkasih senantiasa dihiburkan dan di kuattkan oleh Tuhan kita Yesus kristus. Amin
Sukacita dan damai sejahtera akan segera datang kepada orang-orang yang menderita susah
Ya, amin…. melalui doa syafaat, Allah bekerja dengan cara yang tidak bisa kita pahami.