Kita Butuh Pengharapan
Minggu, 2 Desember 2012
Baca: Kolose 1:3-14
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! —Yeremia 17:7
Adam dan Hawa tidak membutuhkan pengharapan karena mereka tidak kekurangan apa pun yang mereka butuhkan. Dan wajar jika mereka berpikir bahwa hidup akan berjalan menyenangkan seperti pada awalnya—dengan segala hal baik yang telah Allah berikan untuk mereka nikmati. Namun mereka rela kehilangan semua itu untuk satu hal yang menurut ular telah Allah sembunyikan dari mereka: pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kej. 2:17; 3:5). Alhasil ketika ular datang dengan tawarannya, Hawa dengan cepat menurutinya, dan dengan segera Adam juga mengikutinya (3:6). Mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan: pengetahuan. Namun mereka kehilangan apa yang mereka miliki: kemurnian. Hilangnya kemurnian menuntut adanya kebutuhan akan pengharapan—pengharapan bahwa rasa bersalah dan malu mereka dapat dihapuskan dan kebaikan mereka dipulihkan.
Natal adalah suatu masa untuk berharap. Anak-anak berharap mendapatkan hadiah mainan terbaru yang populer. Keluarga-keluarga berharap bahwa setiap anggotanya dapat berkumpul di rumah. Namun pengharapan yang dirayakan ketika Natal itu jauh lebih besar dari apa pun yang kita inginkan. Yesus, “Yang Berharga bagi Segala Bangsa” (Hag. 2:8 fayh), telah tiba! Dia telah “melepaskan kita dari kuasa kegelapan”, menebus kita, dan mengampuni dosa kita (Kol. 1:13-14). Bahkan Dia memampukan kita untuk menjadi “bijaksana terhadap apa yang baik, dan bersih terhadap apa yang jahat” (Rm. 16:19). Kristus di dalam kita memberikan pengharapan akan kemuliaan.
Syukur kepada Tuhan atas pengharapan Natal! —JAL
Bagaimana masa depan dunia ini?
Adakah pengharapan bagi umat manusia?
Dalam dunia yang dipulihkan oleh Yesus Kristus
Kita dapat melihat rancangan Allah. —D. De Haan
Bagi seorang Kristen, pengharapan adalah sebuah kepastian—karena Kristus menjadi dasarnya.
Sadar dan camkanlah dalam hidup ini bahwa tidak semua ilmu pengetahuan itu berguna bagi kita bahkan diluar faedahnya suka dimanfaatkan oleh Iblis, maka berhati-hatilah dalam memahami ilmu pengetahuan itu jangan sampai seperti hawa tertipu oleh tipu daya si jahat tersebut.
supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna…..untuk mengetahui kehendak Tuhan, hanya kehendakNya
sadar lah, kita perlu kuasa ALLAH dalam stiap hari dan minta pertolongan Tuhan, kerana dalam Tuhan sahaja kita beroleh pengharapan.