Dikelilingi Orang Bijak
Kamis, 13 Desember 2012
Baca: 1 Yohanes 2:12-17
Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. —1 Yohanes 2:13
Saya pernah melayani sebagai penatua di sebuah gereja di California. Bob Smith, salah seorang penatua yang usianya lebih tua dari kebanyakan di antara kami, sering mendorong kami untuk senantiasa mengandalkan tuntunan dari firman Allah.
Pada suatu kesempatan kami sedang berdiskusi tentang kurangnya pemimpin di dalam gereja dan telah menghabiskan satu jam lebih untuk mencari jalan keluarnya. Bob berdiam diri sepanjang pembahasan tersebut. Akhirnya ia berkata pelan, “Saudara-saudara, kita telah melupakan jalan keluar dari Yesus untuk masalah kepemimpinan kita. Sebelum kita melakukan apa pun, kita harus terlebih dahulu meminta kepada ‘Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu’” (Luk. 10:2). Kami merasa tertegur, dan di sepanjang sisa waktu yang ada kami berdoa supaya Allah menyediakan para pekerja dan mengirimkan mereka ke ladang pelayanan.
C. S. Lewis berkata, “Yang terbaik selain menjadi seorang yang bijaksana adalah hidup dikelilingi oleh orang-orang bijak.” Amsal 1:5 mengatakan, “Baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan.” Komentar Bob tadi hanyalah salah satu contoh dari betapa berharganya orang-orang bijak yang “telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya” (1 Yoh. 2:13-14) dan yang pikirannya dipenuhi dengan firman Allah.
Marilah kita menghayati nasihat dari orang-orang yang telah menjalani hidup di hadapan Tuhan dan menjadi dewasa oleh hikmat-Nya. Mereka adalah karunia Allah bagi kita dan gereja kita. —DHR
Orang beriman terdahulu yang mempercayai firman Allah
Telah menempuh jalan yang kini kita tempuh;
Mereka telah berjuang dalam pertempuran yang kini kita jalani—
Hikmat mereka mengajarkan kebenaran dan keadilan. —Branon
Orang yang sungguh bijaksana bersedia belajar dari pengalaman orang lain.
orang bijak selalu meminta petunjuk dari Bapa yang maha Pengasih terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu