Tak Dapat Disembunyikan

Rabu, 14 November 2012

Tak Dapat Disembunyikan

Baca: Kejadian 3:6-13, 22-24

Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya. —Wahyu 1:5

Saya mencium bau sesuatu terbakar, jadi saya bergegas lari ke dapur. Tidak ada apa-apa di atas kompor maupun di dalam oven. Saya mengendus sambil berkeliling di seputar rumah: dari kamar ke kamar, sampai akhirnya turun ke lantai bawah. Penciuman saya mengantar saya ke kamar kerja saya dan akhirnya ke meja saya. Saya mengintip ke bawah meja, dan intipan saya dibalas dengan tatapan minta tolong dari sepasang mata besar milik Maggie, anjing kami yang berbau “harum”. Ternyata yang tercium seperti bau benda terbakar ketika saya ada di lantai atas adalah bau binatang sigung yang menyengat. Maggie telah lari hingga ke sudut terjauh di rumah kami untuk menghindari bau busuk itu, tetapi ia tidak dapat bersembunyi dari bau yang telah menempel di tubuhnya itu.

Dilema yang dialami Maggie mengingatkan saya akan upaya saya yang berulang kali melarikan diri dari beragam keadaan yang tidak menyenangkan, hingga pada akhirnya saya sadar bahwa masalahnya bukanlah pada keadaan yang saya hadapi melainkan pada diri saya sendiri. Sejak Adam dan Hawa bersembunyi setelah mereka berdosa (Kej. 3:8), kita semua mengikuti contoh mereka. Kita melarikan diri dari keadaan yang kita hadapi karena berpikir bahwa kita dapat melarikan diri dari masalah tersebut—hingga pada akhirnya kita sadar bahwa kita sendirilah yang bermasalah.

Satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah diri sendiri ini adalah dengan berhenti bersembunyi, menyadari ketidaktaatan kita, dan membiarkan Yesus membasuh kita dengan bersih (Why. 1:5). Saya bersyukur karena pada saat kita berdosa, Yesus bersedia memberikan suatu awal yang baru kepada kita. —JAL

Dari salib mulia di Kalvari
Mengalir aliran darah abadi,
Bawa kemenangan, sucikan hati,
Lewat kasih yang tak tersudahi. —Elliott

Kebobrokan dosa membutuhkan pembersihan dari Sang Juruselamat.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. dewi
    dewi says:

    cara untuk menyelesaikan masalah adalah dengan berhenti bersembunyi, menyadari ketidaktaatan dan kelemahan kita, lalu menghadapinya bersama Tuhan

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *