Masih Di Tangan Allah

Selasa, 9 Oktober 2012

Masih Di Tangan Allah

Baca: Ayub 1:13-22

Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. —Ayub 1:22

Pada tahun pertama di seminari, seorang teman baru saya menceritakan kisah hidupnya kepada saya. Setelah ditinggalkan suaminya, ia membesarkan dua anak yang masih kecil seorang diri. Dengan penghasilan yang hanya sedikit di atas upah minimum, ia mengalami kesulitan untuk keluar dari jerat kemiskinan dan lingkungan yang berbahaya.

Sebagai seorang ayah, saya tersentuh oleh perhatiannya untuk anak-anaknya. Saya bertanya, “Bagaimana cara Anda menangani semua ini?” Ia terkejut dengan pertanyaan saya dan menjawab, “Kami melakukan semua yang bisa kami lakukan, dan saya harus menyerahkan semua itu ke tangan Allah.” Kepercayaan wanita ini kepada Allah di tengah berbagai pencobaan mengingatkan saya pada kepercayaan Ayub (1:6-22).

Setahun kemudian, wanita itu menelepon dan bertanya apakah saya dapat mendampinginya di rumah duka. Putranya tewas terkena peluru nyasar. Saya meminta Allah memberikan kepada saya kata-kata yang dapat menghiburnya dan meminta hikmat untuk tidak berusaha menjelaskan apa yang tidak dapat dijelaskan.

Namun ketika mendampinginya pada hari itu, saya mengagumi sikapnya yang terus memberikan penghiburan kepada orang lain dan pada keyakinannya kepada Allah yang tak tergoyahkan oleh peristiwa yang menyedihkan ini. Sebelum kami berpisah, ia mengucapkan perkataan yang menjadi suatu pengingat yang menyentuh tentang kedalaman imannya: “Putra saya masih di tangan Allah.” Seperti Ayub, wanita ini “tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut” (ay.22).

Kita juga dapat membangun suatu iman yang tak tergoyahkan dengan cara berjalan bersama Tuhan setiap hari. —RKK

Indahnya damai yang kutemukan di dalam Yesus,
Damai yang tak terguncangkan kuasa apa pun,
Damai yang menjadikan Tuhan begitu berharga,
Damai yang tak terenggut oleh seorang pun. —Beck

Tak ada yang dapat menggoyahkan mereka yang aman di tangan Allah.

Bagikan Konten Ini
1 reply
  1. ester
    ester says:

    sangat diberkati hanya dengan membaca artikelnya saja, dan semakin menyadari sekalipun rasanya kita menghadapi hal yang berat
    “kita masih ditangan Allah” dan ada banyak orang lain yang menghadapi hal yang sama dan terus belajar untuk menyerahkan hidup kepada Allah yang luar biasa . Tx

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *