Tahan Uji
Oleh Senjaya Citra
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya (Ibrani 12:11).
Beberapa hari yang lalu, aku menerima sejilid manga yang isinya terinspirasi dari firman Allah. Sekilas, aku jadi terkenang pada komik karya H. A. Oppusunggu yang mengadaptasi cerita Alkitab dan buku karya John Bunyan, “Perjalanan Seorang Musafir”, yang aku baca semasa kecil. Manga adalah komik ala Jepang dengan salah satu ciri khas penggambaran mata yang besar pada tokoh-tokohnya. Bisa dibilang, inilah selera komik masa kini dan gaya komik ini sangat disukai oleh banyak anak muda.
Manga yang berjudul “Sang Pemenang” ini bercerita tentang tokoh Yusuf. Yusuf di sini digambarkan sangat ganteng dan bergaya layaknya orang masa kini. Yang menarik, pribadi Yusuf pun digambarkan sangat luar biasa. Ia punya sikap yang selalu berserah pada Tuhan. Yang saya suka, manga ini sering menggambarkan adegan Yusuf berdoa. Doa memang kelihatan sepele, tetapi yakinlah bahwa doa merupakan sumber kekuatan iman kita. Firman Tuhan berkata, “Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus” (Yud. 1:20).
Yusuf pun digambarkan tidak pernah mengeluh. Peristiwa-peristiwa yang ia alami tidak membuatnya membenci saudara-saudaranya. Ia terus meminta Allah untuk menguatkannya dan menyertainya. Saya pun teringat ucapan rasul Paulus, “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa” (2 Kor. 4:8-9).
Ketika Yusuf berkuasa untuk membalas perbuatan saudara-saudaranya, ia menolak untuk mempergunakannya—sebaliknya, ia justru menyelamatkan hidup keluarganya. Melihat kekuatiran saudara-saudaranya, Yusuf melangkah untuk menenangkan hati mereka. Ia berkata, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar” (Kej. 50:20).
Roma 5:3-4 mencatat, “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.” Ayat ini benar-benar tepat menggambarkan kehidupan Yusuf. Ia telah mengalami “tahan uji”. Bagaimana dengan kita?
Kiranya dlm kondisi seberat dan selemah apa pun qt sekarang, baiklah qt boleh bertekun dalam doa sambil menanti rancangan yg sangat indah dr Tuhan. Jgn mengutuki keadaan. Tuhan memberkati kita semua.
sangat menguatkan.
pertama kali terima paket manga ni aq berpikir ah kisah ni sudah berkali kali dibaca tapi mang Firman Tuhan tu selalu baru setiap kali qta membaca nya ya,aq paling suka dengan “Tuhan memberkati setiap apa yg dikerjakan Yusuf” …setiap karyanya Yusuf ?di rumah mewah potifar maupun dit4 tergelap dalam kehidupan Yusuf pun diberkati……..makasih ulasannya ya,iya ya,dia diberkati coz dia selalu berdoa,ngamdelin Tuhan.buat ku ni sudut pandang yg berbeda coz selama ini kisah itu selalu ditekankan mengenai “nafsu anak muda” dan ttg pengampunan.
bener banget,manga ini menggambarkan i Yusuf seprti anak muda masa kini,update 🙂 i like this so much
gambar dan cerita komiknya dibuat sangan menarik sekali! Saya mau meniru sifat Yusuf….
Yusuf setia karena Yusuf terlebih dahulu mengalami kasih setia Allah dalam hidupnya dan karena kasih setia itulah yang membuat Yusuf bertahan dalam menghadapi ujian hidup. Tapi saya belum mendapatkan komiknya
Bner2 menginspirasii . .
Humoris jg 😀
Thx for komiknya . .kreatif bgt ^,^
Yess, ank2 Tuhan jg g mw ketinggalan dunk,
berbagai cara qt bs gunakan utk menjangkau 😀
Salam kegerakan! Semangaaat!!! 😀
Yang menarik perhatian saya : 2 Timotius 2:22 “Jauhilah nafu orang muda.”