Berdiri Di Tengah Api
Rabu, 19 September 2012
Baca: Daniel 3:10-25
Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja. —Daniel 3:17
Sambil terbungkus selimut di dalam truk pikap milik kakek, saya menyaksikan bagaimana api menghabiskan rumah kami. Ayah saya berkata bahwa saya tertidur pulas ketika membawa saya, kakak saya, dan anak-anak anjing kami keluar ke tempat yang aman. Ketika terbangun dan melihat nyala api yang membara, saya sudah aman. Saat itu, keingintahuan dan usia muda membuat saya tidak merasa takut sama sekali.
Namun saya mengingat beberapa hal dari malam itu. Walaupun berada di dalam truk, saya dapat merasakan panas yang menyengat dan kobaran api yang begitu mencengangkan. Saya juga ingat rasa takut yang terlihat di wajah orang-orang, ketika mereka memeriksa berulang kali untuk memastikan bahwa orang-orang yang mereka cintai sudah selamat. Belakangan saya mengetahui bahwa di tengah kekacauan itu, ayah saya berlari ke dalam api untuk mencari kakek saya. Tindakannya membuat kakek saya (yang sebenarnya tidak berada di dalam rumah) ikut berlari masuk untuk mencari ayah saya. Keberanian mereka menyentuh hati setiap orang yang menyaksikannya malam itu.
Saya ingat akan kebakaran itu saat membaca cerita Sadrakh, Mesakh, dan Abednego. Saat ditantang dengan titah untuk menyembah raja atau menerima eksekusi (Dan. 3:10-12), mereka dengan berani memilih dimasukkan ke dalam dapur api demi Allah yang mereka kasihi (ay.16-18). Tuhan pun berdiri bersama mereka di tengah perapian itu (ay.25).
Ketika “api” kehidupan menguji kita, biarlah orang-orang yang memperhatikan setiap keputusan yang kita ambil dapat menyaksikan kasih kita antara satu sama lain dan kepada Allah kita. —RKK
Untuk Dipikirkan Lebih Lanjut
Baca selengkapnya kisah Daniel dan teman-temannya di Daniel 1-3.
Bagaimana kehidupan mereka mendorong Anda untuk berdiri teguh
bagi Allah? Mintalah agar Tuhan menolong Anda
untuk mengambil keputusan yang berani hari ini.
Ujian adalah tanah tempat iman bertumbuh.
ya Tuhan aku mau senantiasa berada didalam imanku meskipun cobaan dan godaan dan tuntutan hidup yang terus melanda tapi aku yakin dan percaya Engkau pasti melindungi dan membukakan jalan bagi anak dan segaligus hambaMu ini supaya mantap ditanah kehidupan ini Amin ‘
Tuhan beri aku keberanian itu . . . = D
Tuhan berkatilan setiap pemikiran dan keputusan yang muncul dari dalam diri saya, agar kiranya bukan kehendak hambamu yang terjadi melainkan kehendakMu lah yang terjadi. amin
Tolonglah hamba untuk mengambil keputusan yang berani hari ini, segala kemuliaan hanya bagiMu
Luar biasa.. Tuhan, aku mohon berikan Roh-Mu agar sepanjang hidupku aku tetap berpendirian tetap akan iman.. Supaya aku hidup sesuai dengan kebenaran Firman-Mu.. Amin.