Kembang Api & Kemerdekaan

Rabu, 4 Juli 2012

Kembang Api & Kemerdekaan

Baca: Galatia 5:1-14

Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. —Galatia 5:13

Di Amerika Serikat, kami biasa merayakan hari kemerdekaan pada bulan ini dengan pertunjukan kembang api warna-warni secara besar-besaran.

Setiap tahun saat kami menyanyikan lagu kebangsaan dan menikmati corak indah yang tercipta dari “bom-bom” yang meletus di udara, saya menyadari bahwa sebagian besar bom bersifat mematikan dan tidak indah seperti kembang api dalam pertunjukan tersebut. Meski keduanya memakai bahan baku yang serupa, yang satu dimaksudkan untuk membunuh; yang lainnya untuk menghibur. Dalam metafora ini kita melihat contoh bagaimana suatu hal dapat digunakan untuk kebaikan maupun untuk kejahatan. Di tangan seorang yang cakap, waspada dan jeli, apa yang berbahaya dapat menjadi suatu hal yang indah. Begitu juga sebaliknya.

Kemerdekaan—yang kita rayakan dengan pesta kembang api—dapat juga digunakan untuk maksud baik dan jahat. Sebagai orang yang percaya kepada Kristus, kita terbebas dari hukum-hukum Taurat yang penuh dengan batasan. Akan tetapi Alkitab memperingatkan kita untuk tidak menggunakan kemerdekaan rohani kita untuk maksud-maksud yang mementingkan diri sendiri: “Janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih” (Gal. 5:13).

Tidak semua orang memiliki kebebasan dalam berpolitik dan beragama, tetapi semua orang percaya dalam Kristus memiliki kemerdekaan rohani. Janganlah kita menggunakannya sebagai suatu senjata untuk memaksakan kehendak kita kepada orang lain, melainkan untuk menunjukkan keindahan dari kehendak Allah. —JAL

Bebas dari hukum—Oh betapa indahnya!
Yesus telah tumpahkan darah, tebusan pun lunas;
Di bawah kutuk hukum dan lebam oleh dosa,
Kasih karunia telah tebus kita secara tuntas. —Bliss

Kemerdekaan memberi kita hak untuk melakukan apa yang menyenangkan Allah, bukan diri sendiri.

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. lenny
    lenny says:

    manusia punya kebebasan untuk memilih yang baik dan buruk, berilah aku hikmat Tuhan untuk itu. Makasi Jesus for blessing me everyday.

  2. damar
    damar says:

    sangat terberkati dengan kalimat,”Janganlah kita menggunakannya(kemerdekaan rohani) sebagai suatu senjata untuk memaksakan kehendak kita kepada orang lain, melainkan untuk menunjukkan keindahan dari kehendak Allah.”

    membuat saya semakin menyadari bahwa Allah kt adalah Allah yang demokratis, Dia menginginkan yang terbaik untuk kita, tetapi tetap memberi kita kebebasan dalam memilih & mengambil tindakan.

  3. sinaga
    sinaga says:

    Kita hidup bukan untuk kita sendiri, manusia diciptakan dengan kasih, dan dengan itu jugalah kita harus melayani satu dan lainnya dengan kasih.
    Kebebasan yang dikaruniakan kepada kita, bukan berarti kita bebas melakukan apapun yang sesuai dengan kehendak kita, tetapi kita harus menggunakan kebebasan itu untuk melayani Tuhan, bukan untuk kepentingan diri sendiri.

    Amin..
    🙂

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *