Bertanyalah

Selasa, 10 Juli 2012

Bertanyalah

Baca: Lukas 7:18-28

Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, . . . kepada orang miskin diberitakan kabar baik. —Lukas 7:22

Wajar jika ketakutan dan keraguan terkadang muncul dalam benak kita. “Bagaimana jika ternyata surga itu tidak ada?” “Apakah Yesus satu-satunya jalan menuju Allah?” “Apakah cara saya menjalani hidup akan diperhitungkan?” Pertanyaan-pertanyaan semacam ini tidak boleh dijawab dengan tergesa-gesa atau seenaknya.

Yohanes Pembaptis, yang disebut Yesus sebagai nabi yang terbesar (Luk. 7:28), mempertanyakan beberapa hal sesaat sebelum penghukumannya (ay.19). Ia ingin tahu dengan pasti apakah Yesus itu Mesias dan apakah pelayanannya selama ini sudah benar.

Jawaban Yesus adalah suatu jawaban menghibur yang dapat kita teladani. Alih-alih mengabaikan keraguan Yohanes atau mengkritiknya, Yesus merujuk pada mukjizat-mukjizat yang sedang dilakukan-Nya. Sebagai saksi mata, murid-murid Yohanes dapat menghadap kembali dengan membawa keyakinan teguh bagi guru mereka. Namun bukan itu saja yang Dia lakukan—Dia juga menggunakan perkataan dan ungkapan (ay.22) dari nubuat Nabi Yesaya mengenai Mesias yang akan datang (Yes. 35:4-6; 61:1). Semua ini pasti telah dikenal baik oleh Yohanes.

Lalu, berkata kepada orang banyak, Yesus memuji Yohanes (Luk. 7:24-28), menghilangkan keraguan yang mengatakan Dia tersinggung oleh pertanyaan yang menuntut kepastian dari Yohanes yang selama ini telah menyaksikan pelayanan Yesus (Mat. 3:13-17).

Sikap mempertanyakan maupun meragukan sesuatu adalah respons manusiawi yang dapat dimengerti. Kedua sikap itu merupakan kesempatan yang diberikan untuk mengingatkan, memastikan, dan menghibur orang-orang yang terguncang oleh keragu-raguan. —RKK

Saat jiwaku yang miskin terdampar dalam ragu
Dan kegelapan menutupi wajah Juruselamat,
Kasih dan kebenaran-Nya mengenggamku erat
Karena Dia ‘kan mendekapku dalam karunia-Nya. —D. De Haan

Kita menerima kepastian saat kita meragukan apa yang kita pertanyakan dan meyakini apa yang kita percayai.

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *