Menang Kalah
Jumat, 1 Juni 2012
Baca: Kolose 3:1-12
Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. —Kolose 3:2
Turnamen Masters adalah salah satu turnamen paling bergengsi bagi para pegolf profesional. Di tahun 2009, Kenny Perry hanya berhasil mencapai posisi kedua walaupun telah memimpin sepanjang babak final. Dalam surat kabar The New York Times, Bill Pennington menulis bahwa Perry yang kalah itu “merasa kecewa tetapi tidak putus asa.” “Saya akan mengenangnya sesekali dan membayangkan andai saja saya melakukan ini dan itu. Akan tetapi saya tidak akan memikirkannya terus-menerus,” kata Perry. “Jika ini adalah hal terburuk yang terjadi dalam hidup saya, saya pikir ini masih lumayan. Saya tidak akan membiarkan hal ini merongrong saya. Masih banyak hal lain di dalam hidup yang lebih berarti . . . . Malam ini saya akan pulang ke rumah bersama keluarga saya dan kami akan bersenang-senang.”
Bagi pengikut Kristus, kemampuan untuk melihat melampaui kekecewaan itu penting. Fokus kita menentukan bagaimana kita menghadapi beragam kemenangan dan kekalahan dalam hidup. “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi” (Kol. 3:1-2). Orang yang berpikir demikian akan mencari makna hidup dan pembenaran dari Kristus, bukan dari prestasi yang dicapainya. Kita mencari Dia, bukan mengejar keberhasilan.
Di saat kita berjuang untuk mencapai keunggulan dan mengupayakan yang terbaik, kekalahan memang menyakitkan, tetapi hal itu tidak perlu melukai kita. Kuncinya terletak pada apa yang menjadi pusat dari hati dan pikiran kita. —DCM
Tuhan, terima kasih karena hanya Engkaulah yang mengukur
bagaimana kami hidup dan menentukan
apakah kami telah berhasil. Tolong kami untuk menjaga
fokus itu bahkan di tengah kekecewaan yang kami rasakan.
Ketika Kristus menjadi pusat perhatian kita, segala sesuatu akan berada tepat pada tempatnya.
menang kalah buat kita tidaklah penting, karena yang terpenting adalah kemuliaan Bapa sorgawi ^^
Kristus mampu menghapus rasa kecewa karena kegagalan, asalkan kita juga dapat mengambil pelajaran dari kegagalan itu
Intinya memang kita harus menujukan semua hidup kita kepadaNya Tuhan kita Yesus Kristus
Jadi disaat ada kegagalan dalam hidup, yakinlah kita akan dapat mampu bangkit dalam namaNya