Terlalu Ringan Tangan?

Sabtu, 7 April 2012

Terlalu Ringan Tangan?

Baca: 1 Korintus 13:4-8

Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah jalanku serong. —Mazmur 139:23-24<

Mungkinkah kita bersikap terlalu ringan tangan? Mungkinkah pertolongan kita justru membuat hidup orang lain menjadi lebih sulit? Bisa saja, ketika sikap kita ternyata mempersulit, mengekang, mengganggu, memanipulasi, atau mengendalikan hidup orang itu. Jika bantuan yang kita berikan hanya didorong oleh kecemasan diri kita, bisa jadi yang kita ringankan hanya beban kita sendiri.

Lalu bagaimana kita mengetahui bahwa hati dan tindakan pelayanan kita benar-benar menjadi gambaran kasih Allah yang tanpa pamrih? Bagaimana kita bisa mengasihi dengan motivasi yang murni? (Ams. 16:2; 21:2; 1 Kor. 4:5).

Dalam doa, kita bisa meminta Allah untuk menunjukkan kepada kita dalam cara apa kita telah menyakiti atau menghalangi orang lain (Mzm. 139:23-24). Kita dapat meminta Allah untuk membantu kita menunjukkan kasih yang “sabar; . . . murah hati; . . . tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain” (1 Kor. 13:4-5).

Upaya kita untuk menolong orang lain, terutama yang paling kita kasihi, tak akan pernah sepenuhnya bebas dari kecemasan. Namun oleh anugerah Allah, kita bisa mulai mengasihi dengan bebas tanpa pamrih, sebagaimana Allah mengasihi. Tentu saja, pertumbuhan kita dinilai dan diukur dari cara kita bereaksi ketika “pertolongan” yang kita berikan tak dianggap atau tak mendapat balasan (lih. Luk. 14:12-14).

Tuhan, tolonglah kami untuk mengasihi dengan motivasi yang murni dan untuk kebaikan orang lain. Tolong kami untuk mengasihi tanpa pamrih, dengan tidak mengharapkan balasan apa pun. —DHR

Tolong aku, Tuhan, dalam segala yang kulakukan
Untuk bertindak dan berpikir dengan motivasi murni;
Dan oleh kasih-Mu ungkapkanlah kepadaku
Dosa yang hanya terlihat oleh mata-Mu. —D. De Haan

Kiranya kerinduan kita untuk menolong diwujudkan dalam kasih dengan motivasi yang murni.

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *