Membuka Jalan

Selasa, 24 April 2012

Membuka Jalan

Baca: Amsal 4:1-7

Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian. —Amsal 4:1

Para penduduk asli Amerika di Michigan merupakan perancang dari jalur jalan raya pertama di negara bagian tersebut. Sebagian besar jalan raya utama di Michigan kini mengikuti jejak jalan yang mereka buat untuk menerobos hutan belantara ratusan tahun yang lalu sebelum kedatangan orang-orang kulit putih. Jejak jalan tersebut semula lebarnya antara 30-45 cm, dan dengan alasan keamanan, orang-orang melaluinya dengan cara berbaris. Lalu jalan ini diperlebar karena dipakai untuk perlintasan bagi kuda pikul. Kemudian ketika muncul kereta kuda, jejak jalan ini dijadikan jalan setapak hingga pada akhirnya menjadi jalan raya.

Dengan cara yang sama, Salomo mengikuti jejak ayahnya dan pada gilirannya meninggalkan jejak bagi anak-cucunya. Ia melakukannya dengan cara mendorong anak-anaknya untuk memperhatikan didikannya, sama seperti ia telah mengikuti ajaran sehat ayahnya (Ams. 4:4-5). Di sini, Salomo sebagai seorang ayah memberikan nasihat rohani dan praktis kepada anak-anaknya. Ia meneruskan apa yang telah ia pelajari dari Daud, kakek anak-anaknya, yang disebut sebagai “seorang yang berkenan di hati [Tuhan]” (1 Sam. 13:14; Kis. 13:22). Generasi penerus dari orang beriman sering kali mendapatkan pengajaran terbaik tentang Tuhan dari keluarganya sendiri.

Anak kandung maupun anak rohani kita akan memperhatikan jalan hidup kita. Sebagai umat Allah, marilah pastikan bahwa kita meninggalkan jejak yang benar, bijaksana, dan jelas. Jika generasi yang akan datang memilih untuk mengikutinya, maka jejak jalan tersebut dapat menjadi suatu jalan raya—bukti warisan iman turun-temurun yang memuliakan Allah. —DCE

Tuhan, saat kususuri jalan hidupku,
Tolong aku berjalan lurus dan benar;
Sehingga mereka yang mengikutku,
Akan bisa berjalan juga bersama-Mu. —Egner

Ketika kita mengikut Tuhan, kita meninggalkan jejak bagi mereka yang akan mengikuti langkah kita.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. haris
    haris says:

    menjadi ayah pemimpin rohani bagi anak-anak kita, wajib itu. Menjadi kesaksian hidup bagi mereka.

  2. gabriel
    gabriel says:

    seorang ayah akan selalu menjadi patokan bagi kehidupan anak-anaknya. Mereka akan senantiasa mengikuti jejak ayahnya.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *