Dapatkah Saya Mempercayai Anda?

Kamis, 1 Maret 2012

Baca: Yosua 9:1-16

Sebab Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita. —1 Tawarikh 28:9

Menurut para ahli pendeteksi kebohongan, “Secara alamiah kita cenderung mempercayai orang lain.” Namun, tidak semua orang dapat dipercaya setiap saat. Tanda-tanda bahwa seseorang mungkin sedang berbohong mencakup perasaan gelisah, kurangnya kontak mata, dan jeda-jeda yang terlihat sewaktu ia berbicara. Bahkan dengan petunjuk-petunjuk seperti ini pun, para ahli memperingatkan bahwa masih cukup sulit untuk membedakan antara seorang pembohong dengan orang yang jujur.

Yosua perlu mengetahui apakah ia dapat mempercayai orang Gibeon. Ketika orang Gibeon mengetahui bahwa Allah menghendaki Yosua untuk memusnahkan sejumlah bangsa di sekitarnya (Yos. 9:24), mereka berpura-pura datang dari negeri yang jauh. Mereka tiba dengan mengenakan pakaian dan kasut yang buruk, dan mengatakan, “Pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu” (ay.13). Orang Israel curiga (ay.7), tetapi mereka “tidak meminta keputusan Tuhan” (ay.14); dan Yosua membuat keputusan yang tidak bijaksana ketika mengikat perjanjian damai dengan para pendusta itu.

Banyak orang ingin mendapatkan kepercayaan kita: para pedagang, penasihat keuangan, atau kerabat yang sudah lama tidak berhubungan. Jika kita bertanya-tanya: “Dapatkah saya mempercayai Anda?” ada baiknya kita tidak buru-buru memutuskan hanya berdasarkan apa yang menurut kita benar. Lebih baik mencari nasihat dari firman Tuhan (Mzm. 119:105), saudara seiman yang saleh (Ams. 11:14), dan Allah sendiri (Yak. 1:5). Hikmat dari Allah akan menolong kita memutuskan siapa yang harus kita percayai. —JBS

Tuhan, lindungi kami dari para penipu,
Yang berdusta dan bersepakat
Memanfaatkan dan membingungkan kami
Saat kami harus memutuskan. —Sper

Berdoalah kepada Allah ketika kita memerlukan kearifan.

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. nathan
    nathan says:

    wah,aku salah nangkap tadinya(sebelum baca renungannya)
    Aku malah mikir,kita(yosua) seharusnya nerima semua orang tanpa memendam rasa curiga.Dengan tetap menunjukkan kasih kpd mereka(Gibeon) dan bertahan dalam iman kita dalam Kristus,maka motivasi mereka yang buruk menjadi hilang dan malah turut ambil bagian bersama kita dalam memuji memuliakan Kristus(orang Gibeon menjadi tukang belah kayu dan tukang timba air,ay.27) CMIIW…
    God blesses

  2. eri sinaga
    eri sinaga says:

    orang gibeon untuk mempertegas kebohongan tersebut, mereka memakai nama Tuhan, Allah Israel,”karena nama Tuhan,Allah mulah kami kesini”. mereka memakai nama Allah sembarangan. titah ke dua.
    kadang dalam hidup kita lupa bertanya, meminta petunjuk dari Tuhan, menurutku itu terjadi,krn kita sepele akan hal – hal itu, ini hal – hal kecil tidak perlu melibatkan Tuhan, tapi sesungguhnya dalam setiap hidup kita harus bertanya kepada Tuhan, mana yang harus dilakukan yang berkenan kepadaNya. bantu kami Tuhan untuk melibatkan Engkau dalam setiap lini kehidupan kami. agar kami tidak salah berjalan dan menjauhi Engkau.

  3. nonaa aprii
    nonaa aprii says:

    renungan ini cocok banget jika di hubungkan dengan para korupsi yang suka menipu yang saat ini lagi heboh2nya dan sangat membingungkan rakyatnya..

    tapi puji Tuhan sangat menyebtuh pribadi saya jugaa,

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *