“Aku Yang Utama”

Kamis, 22 Maret 2012

Baca: Yakobus 4:1-10

Kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan. —Efesus 4:22

Seorang pria pernah bertanya kepada saya, “Apakah masalah terbesar Anda?” Saya menjawab, “Saya melihat masalah terbesar saya setiap hari ketika memandang cermin.” Maksud saya adalah nafsu “aku yang utama” yang tersembunyi dalam hati saya.

Dalam Yakobus 4:1, kita membaca: “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?” Kata hawa nafsumu mengacu pada keinginan untuk melayani diri sendiri. Itulah alasan mengapa dalam Yakobus 1:14, kita diberi tahu bahwa: “Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.” Yakobus mengingatkan bahwa nafsu “aku yang utama” itu akan merusak persahabatan kita dengan Allah (4:4) dan mengakibatkan sengketa, pertengkaran, dan perkelahian (ay.1-2).

Oleh karena itu, kita diminta untuk menanggalkan pikiran tentang “aku yang utama”. Bagaimana kita melakukannya? Pertama, “Tunduklah kepada Allah” (Yak. 4:7). Kita perlu menempatkan prioritas dengan benar—Allah adalah Allah dan kehendak-Nya haruslah yang diutamakan. Kedua, “Mendekatlah kepada Allah” (ay.8). Atasilah segala nafsu yang mengarah pada dosa dengan cara datang kepada Allah agar Anda disucikan. Jangan mendua hati dengan mengingini kejahatan dan juga kebaikan. Sebaliknya, milikilah keinginan untuk menyenangkan Allah saja. Ketiga, “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan” (ay.10). Dan “Ia akan meninggikan kamu.”

Ingatlah, cara hidup menuruti nafsu “aku yang utama” bukanlah kunci menuju kesuksesan. Utamakanlah Allah. —AL

Dulu aku sombong dan tinggi hati,
Sama seperti seorang Farisi,
Sampai aku terkejut suatu hari,
Saat kupandangi diri sendiri. —Hawthorne

Ketika Anda lupa diri, biasanya Anda akan melakukan perbuatan yang mempermalukan diri Anda sendiri.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. Reinhard
    Reinhard says:

    firman Yakobus pasal 4 ini adalah Kebenaran yg mengajarkan saya spy tidak hidup mengutamakan kehendak sendiri, tapi mengajari saya utk hidup berdasarkan kehendak Allah Bapa saja..

    Terpujilah Allah Bapa yg penuh kasih karunia.
    haleluya, amin

  2. lenny
    lenny says:

    Bapa bantu saya berjalan dalam terang firmanMu hari ini. Biarkan Allah yang selalu pegang kunci hatiku hari ini & selamanya, amin.

  3. goeey amelya nathalia
    goeey amelya nathalia says:

    Terima kasih Tuhan atas tegurannya ,biarlah kehendakmu yang akan terjadi pada hidupku

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *