Semangat Natal

Rabu, 1 Februari 2012

Baca: Lukas 1:31-41

Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau. —Lukas 1:35

Sikap dermawan dan niat baik yang tumbuh subur di bulan Desember sering kali lenyap dengan cepat, sehingga membuat banyak orang berkata, “Andai saja kita dapat mempertahankan semangat Natal itu untuk sepanjang tahun.” Mengapa kebaikan dan belas kasihan sepertinya harus terikat kepada penanggalan? Apakah ada sikap belas kasihan yang terus mengalir dan lebih mendalam daripada perasaan gembira yang berlalu seiring dengan berakhirnya kemeriahan Natal?

Menarik sekali, dalam dua pasal pertama dari Injil Lukas, nama Roh Kudus disebutkan sebanyak 7 kali. Karya-Nya disebutkan dalam kehidupan Yohanes Pembaptis sebelum ia dilahirkan (1:15), Maria (1:35), Elisabet (1:41), Zakharia (1:67), dan Simeon (2:25-27). Di bagian ini, yang sering kita sebut sebagai “kisah seputar Natal,” tidak disebutkan tentang orang-orang yang tiba-tiba saja terpikir atau merasa tergerak untuk melakukan sesuatu. Sebaliknya, Roh Kudus dikenal sebagai Pribadi yang memandu Simeon, memenuhi diri Zakharia dan Elisabet, dan menciptakan bayi dalam kandungan Maria.

Apakah kita, seperti mereka, mengenali suara Roh Kudus di antara suara-suara lainnya di sekitar kita? Apakah kita benar-benar peka terhadap dorongan-Nya dan rindu untuk menaati-Nya? Maukah kita mengizinkan kehangatan dan kasih-Nya memenuhi hati kita dan tampak nyata melalui perbuatan kita?

Kini kehadiran dan kuasa Kristus tetap tinggal bersama kita melalui Roh Kudus. Dialah Roh abadi dan sejati yang memampukan kita menghidupi semangat Natal itu untuk sepanjang tahun. —DCM

Kiranya kepenuhan Roh-Mu
Menaungi kami pada saat ini.
Betapa kami memerlukan urapan baru
Dari Roh Kudus dan kuasa-Mu. —Jarvis

Yesus pergi supaya Roh Kudus dapat datang dan tinggal.

Bagikan Konten Ini
0 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *