Memuliakan Allah Dalam Hidup Dan Mati

Kamis, 9 Februari 2012

Baca: Yohanes 21:12-19

Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. —Yohanes 21:19

Tampaknya kita paling sering berpikir tentang bagaimana kita dapat memuliakan Allah melalui kehidupan kita ketika kita masih aktif dan kuat. Namun saya bertanya-tanya apakah kita seharusnya juga memikirkan tentang bagaimana kita dapat memuliakan Allah melalui kematian kita.

Setelah Petrus menyangkali Yesus tiga kali (Yoh. 18:15-27), Tuhan memberinya kesempatan untuk menegaskan kembali kasihnya (21:15-17). Tiga kali Yesus bertanya, “Petrus, apakah engkau mengasihi Aku?” Lalu, terjadi suatu perubahan bahan pembicaraan yang mengejutkan, ketika Yesus berkata: “‘Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.’ Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: ‘Ikutlah Aku.’” (ay.18-19). Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa orang lain akan membawanya ke tempat yang tidak dikehendakinya, tetapi melalui cara kematian yang tidak dipilihnya itu, ia akan memuliakan Allah.

Paulus berkata, “Yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku” (Flp. 1:20).

Kita dapat menghormati dan memuliakan Allah selagi kita hidup—demikian juga ketika kita mati. —DCM

Tuhan, aku ingin memuji diri-Mu dan nama-Mu
dalam hidupku sehari-hari sampai aku mati.
Kiranya aku memuliakan-Mu bahkan dalam lembah kekelaman
yang kuhadapi ketika aku beralih ke alam baka. Amin.

Anda adalah ciptaan yang unik dengan maksud untuk memuliakan Allah melalui apa yang ada pada diri Anda.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. ut hr
    ut hr says:

    Kita dapat menghormati dan memuliakan Allah selagi kita hidup—demikian juga ketika kita mati. —DCM

    diperlukan pengabdian yang luar biasa sehingga hidup mati kita hanya berpaku pada Tuhan.

    sanggupkah kita?

    -who knows-

  2. wiryono poerboyo
    wiryono poerboyo says:

    Setelah kita diselamatkan/ditebus ,KITA MEMULIAKAN Allah sbb:

    -jangan bebas berbuat dosa (Gal5:13)
    -Memuliakan Allah dengan tubuhmu (1Kor6:20)
    -Persembahkan tubuhmu sbg persembahan yg kudus (Rm12:1)
    -Melakukan perbuatan yg baik (Ef2:10)
    -Diperlengkapi dengan perbuatan2 yg baik (2Tim2:16-17)

    Kita harus yakin dan percaya,DOSA kita telah diampuni(1Yoh2:12),
    kita harus percaya sudah diselamatkan (1Kor15:1-2)
    Kita sudah menjadi orang KUDUS (1br 10:10)diselamatkan ix utk selamanya.
    Kita harus percaya sudah menjadi pewaris kerajaan sorga (Flp3:20/2Kor 5:1)
    Kita harus percaya masuk sorga (Rm5:8-9/1Yoh5:13)

    Ketahuilah Allah tidak pernah berdusta (Bil23:19)

    Allah menghendaki semua orang diselamatkan,memperoleh pengetahuan dan kebenaran (1Tim 2:3-4)

    Pesanku:

    Berlindunglah dibalik FirmanNya ,karena Dia merupakan perisai bagimu,dan Firman Tuhan adalah:Pelita bagi kakiku,dan terang bagi jalanku(Mzm119:105),Aku telah bersumpah dan aku akan menepatinya untuk berpegang pada hukum2Mu yg adil (Mzm119:106).

    Orang berdosa tak tak bisa selamat,dengan kemampuan dan kekuatannya sendiri(Yer17:5).
    Orang berdosa harus andalkan Tuhan(Yer 17:7)

    HARI INI JIKA KITA SUDAH PERCAYA,BAHWA DARAH YESUS SUDAH MENGAMPUNI SEMUA DOSA DAN SALAH KITA,MAKA KITA SUDAH MENDAPAT PENGAMPUNAN.(kIS 10:43)(kIS13:39)(kIS 26:18).

    TQ GBU,
    Wiryono Poerboyo
    08128120409

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *