Lagi, Lagi, Lagi
Rabu, 15 Februari 2012
Baca: Filipi 4:10-20
Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan. —Filipi 4:11
Karena kini putri saya sedang belajar berbicara, ia telah mengadopsi satu kata favorit: lagi. Ia akan mengatakan “lagi” sambil menunjuk pada roti bakar yang diolesi selai. Ia mengulurkan telapak tangannya dan mengatakan, “Lagi!” ketika suami saya memberinya sejumlah uang logam untuk mengisi celengannya. Ia bahkan menjerit, “Ayah, lagi!” di suatu pagi setelah ayahnya berangkat kerja.
Seperti putri kecil saya, kebanyakan dari kita melihat ke sekitar kita dan meminta “lagi” dan “lagi.” Sayangnya, kita tidak pernah merasa cukup. Kita memerlukan kuasa Kristus untuk mematahkan siklus tersebut sehingga kita dapat berkata seperti Paulus, “Aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan” (Flp. 4:11).
Frasa “aku telah belajar” menyatakan kepada saya bahwa Paulus tidaklah menghadapi setiap situasi yang ada dengan senyuman. Belajar mencukupkan diri itu membutuhkan latihan. Pengalaman Paulus terdiri dari pasang surut kehidupan, mulai dari digigit ular hingga menyelamatkan jiwa; dari ditimpa tuduhan palsu hingga membangun jemaat di berbagai kota. Meski demikian, ia menyatakan bahwa Yesus adalah jawaban yang membawa kepuasaan bagi jiwanya. Ia berkata, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (ay.13). Yesus telah memberinya ketangguhan rohani untuk bertahan di masa paceklik dan menghindari jerat dosa yang datang dari masa kelimpahan.
Jika Anda merasa bahwa Anda menginginkan “lagi, lagi, lagi,” ingatlah bahwa kepuasan sejati dialami ketika Anda menikmati Kristus “lagi dan lagi”. —JBS
Janganlah kecewa karena hal-hal duniawi;
Semua itu tak akan pernah memuaskan.
Rahasia kepuasan itu terletak pada
Mempercayai Tuhan akan menyediakan. —D. De Haan
Kepuasan yang sejati tak tergantung pada apa pun yang ada di dunia ini.
puji Tuhan, cukup kan aku Tuhan dengan apa yang ada padaQ.. amin
Tengs..
Semoga sy bs belajar untuk berkata “cukup” seperti halnya Paulus.
Cukupkan aku Tuhan sehingga dapat menjadi saluran berkat buat saudara2 ku ya Tuhan,
belajar mencukupkan diri, karena Tuhan Yesus lebih tahu apa yang kita perlukan dalam hidup kita ^^
Makasi udah mengingatkan ini lagi: Kepuasan sejati dialami ketika kita menikmati Kristus “lagi dan lagi”. Gbu all 🙂
berada pada yang ada…
Firman yang cukup menguatkan…
untuk ku berkata Cukup..
Allah mengajari aku tentang rasa puas setiap hari tapi di atas semuanya rasa puas itu hanya bisa dipenuhi Jesus.Amin