Sikap Cepat Naik Darah Yang Merebak

Senin, 12 Desember 2011

Baca: Filipi 4:4-9

Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. —Roma 12:18

Dalam perjalanan saya baru-baru ini, seorang awak pesawat bertanya apakah saya cukup sering terbang. Ketika saya mengiyakan, ia bertanya, “Apakah Anda memperhatikan bahwa penumpang pesawat menjadi lebih cepat naik darah dan agresif dalam beberapa bulan terakhir ini?” Harus saya akui bahwa saya setuju dengannya. Kami mulai membicarakan apa yang mungkin menjadi penyebabnya––hal-hal seperti pengamanan bandara yang semakin ketat, tarif yang semakin mahal, jumlah layanan yang berkurang, dan beragam ketidakpuasan yang umumnya ditemui selama perjalanan. Hal tersebut terbukti ketika pembicaraan kami terganggu oleh seorang penumpang yang menolak duduk di kursi yang ditentukan baginya karena ia lebih suka duduk di kursi yang ditentukan bagi orang lain!

Ketika menghadapi orang yang pemarah dan cepat naik darah, seorang pengikut Kristus dapat menjadi pendamai. Paulus menantang gereja di Roma dengan menulis, “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (Rm. 12:18). Apa artinya? Satu hal yang pasti, kita harus mengendalikan apa yang dapat kita kendalikan. Kita tidak dapat mengendalikan sikap orang lain, tetapi kita dapat mengendalikan tanggapan kita.

Ketika amarah atau sikap bermusuhan terjadi di sekitar kita, kita dapat memperlihatkan hati Sang Raja Damai dengan cara menanggapinya dengan sikap damai. Dengan demikian, kita akan menunjukkan sikap Juruselamat kita di tengah dunia yang dipenuhi dengan sikap cepat naik darah yang semakin merebak. —WEC

Terkadang di dalam percakapan
Kata-kata amarah dapat meluap;
Jika dalam damai kita dapat meredakannya,
Kita telah hidup menurut firman-Nya. —Hess

Dunia membutuhkan kedamaian yang dapat mengatasi segala kesalahpahaman.

Bagikan Konten Ini
3 replies
  1. eva
    eva says:

    salah satu penyebabnya juga kasih yang sudah semakin dingin, rasanya sulit menemukan orang-orang yang tulus… smoga sbagai anak Tuhan yang terus dikasihi, kita juga dapat menjadi penabur kasih…smangat pagi!!

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *