Sangat Dikasihi
Senin, 5 Desember 2011
Baca: 1 Yohanes 4:7-21
Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. —1 Yohanes 4:19
Seorang teman menceritakan bahwa neneknya termasuk salah seorang yang memberikan pengaruh terbesar terhadap hidupnya. Setelah dewasa, ia meletakkan foto sang nenek di dekat mejanya untuk mengingatkan dirinya tentang kasih sang nenek yang tak bersyarat. “Saya benar-benar percaya,” ujarnya, ”bahwa nenek menolong saya belajar bagaimana caranya mengasihi.”
Tidak setiap orang pernah mengalami kasih seperti itu, tetapi melalui Kristus masing-masing dari kita dapat mengalami kasih Allah yang sangat besar. Dalam 1 Yohanes 4, kata kasih dan mengasihi disebutkan 27 kali, dan kasih Allah melalui Kristus disebut sebagai sumber kasih kita kepada Allah dan sesama. “Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak- Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (ay.10). “Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita” (ay.16). “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (ay.19).
Kasih Allah bukanlah seperti air yang menetes perlahan dari keran atau yang harus kita gali sendiri dari dalam sumur. Kasih-Nya seperti air yang mengalir deras dari hati-Nya ke dalam hati kita. Apa pun latar belakang keluarga dan pengalaman dalam hidup kita—baik kita merasa dikasihi oleh orang lain ataupun tidak—kita dapat mengenal kasih itu. Untuk mengenal kasih setia Allah bagi kita, kita dapat memperolehnya dari hati Allah yang begitu luas, dan kita dapat menyalurkan kasih tersebut kepada sesama.
Dalam Kristus sang Juruselamat, kita sangat dikasihi. —DCM
Ajaiblah cinta Tuhan,
Kini ku t’lah mengerti
Roh Suci gerakkanku,
Hinggaku bertobatlah! —Robinson
(Puji-Pujian Kristen, No.113)
Tiada yang lebih dahsyat daripada kasih Allah.
Kasih-Nya begitu besar pada kita, maka haruslah kita mengasihi sesama ^^
O how i love Jesus,
o how i love Jesus,
O how i love Jesus,
because He first love me