Refleksi & Wallpaper Natal: Apakah Arti Natal yang Sesungguhnya?

Refleksi oleh Anonim

Beberapa hari ini, pikiranku terbawa dalam perenungan. Entah kenapa, ingin rasanya aku merenungkan kembali arti dari kisah Natal.

Aku lupa kapan aku mulai mengenal kisah Natal. Mungkin ketika di sekolah. Aku mengetahui begitu banyak cerita Alkitab di sekolah, karena kebetulan aku sekolah di salah satu sekolah Kristen. Saat itu, buatku, tidak ada yang istimewa di hari Natal.

Aku juga lupa kapan aku mulai mengerti makna Natal. Aku pun tidak ingat kapan terakhir kali aku menikmati Natal yang sesungguhnya. Natal yang dirayakan dengan seharusnya.

Natal buatku sudah menjadi satu rutinitas menjelang akhir tahun. 24 Desember ada ibadah malam Natal, 25 Desember ada ibadah Natal. Ketika masih aktif di gereja, Natal adalah salah satu momen yang sangat sibuk. Aku ikut menyanyi di paduan suara dengan tugas untuk mengisi acara Natal. 6 bulan sebelum Natal kami sudah mulai latihan. Mendekati acaranya, latihan ini makin sering dan intensif. Menjelang Natal ada gladi kotor dan gladi resik. Pada hari H, aku tidak bisa menikmati kebaktian, karena terlalu sibuk dengan persiapan dengan teman-teman yang lain. Setelah pelayanan, apa yang kudapat? Tak ada yang bisa kuingat. Begitu pula di kampus. Aku sibuk dengan segala aktifitas Natal. Sibuk persiapan, sibuk ini, sibuk itu.

Natal terbaik seperti apa yang pernah kumiliki? Aku tidak ingat.

Namun, bukankah seharusnya setiap momen Natal adalah momen yang spesial?

Ketika merenungkan hal ini, dan ketika mengingat Natal yang sudah lewat… apa yang aku ingat? Ternyata yang aku ingat hanya kesibukan demi kesibukan.

Akan tetapi, yang kini menjadi pertanyaan untuk diriku sendiri adalah: “Apa makna Natal yang sesungguhnya untuk aku? Apakah aku masih ingat arti sesungguhnya dari Natal? Mengapa aku datang ke gereja setiap hari Natal? Apakah aku masih ingat mengapa Tuhan datang ke dunia? Apakah aku masih meragukan kasih-Nya yang begitu besar?”

Aku berharap tahun ini aku dapat kembali mengingat arti Natal yang sesungguhnya. Natal yang merupakan wujud nyata kasih Allah kepada setiap umat manusia. Kasih yang mau berkorban. Allah yang kudus, yang Mahakuasa, datang menjadi seorang bayi yang lemah, tidak berdaya. Aku berharap aku dapat melewati Natal kali ini dengan hati yang kembali mengingat kasih Allah yang tiada terkira. Bayi Yesus yang lahir, untukku, manusia yang berdosa.

Natal seharusnya menjadi momen untuk menyegarkan kembali pikiran kita akan kasih Allah. Natal pertama tidak identik dengan pesta, perayaan, kado, dan kue. Natal pertama identik dengan kandang, palungan, dan gembala. Aku mau mengingat kembali arti Natal yang sesungguhnya. Natal pertama, Natal di Betlehem, Natal di sebuah kandang. Aku mau kembali menghayati Natal yang sesungguhnya.

Apakah arti Natal bagimu? Renungkan itu dan temukan kembali arti Natal yang sesungguhnya. Arti yang ditemukan di dalam diri Yesus, sang Juruselamat dunia yang turun dari sorga ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.

“Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” (Lukas 2:10-12).

Bagikan Konten Ini
6 replies
  1. beatrice
    beatrice says:

    makna natal adalah bersyukur kedatangan allah ke dunia dengan penuh sukacita
    bahkan ia datang ke dunia dengan cara yang tidak kita duga lahir di kandang domba karena tidak ada penginapan

    sering kali kita lupa dan hanya teringat pada makna natal yang glamour dan senang hanya dengan apa yang kita lihat

    tetapi sebenarnya kita lupa dengan makna natal sebenartnya kita tidak bisa menerwang hati kita dengan sinar yang terang mlainkan dengan sinar yang redup dari lilin yang kilihatan bagus
    itulah kita kita lebih memilih merayakan dengan penug glamour yang menurt kita dari uaqr bagus namun tak tahu di dalam nya

    jika kita merayakna dngnm glamour brarti kita sdang mlupakan makna natal sbenarnya

  2. beatrice
    beatrice says:

    makna natal adalah bersyukur kedatangan allah ke dunia dengan penuh sukacita
    bahkan ia datang ke dunia dengan cara yang tidak kita duga lahir di kandang domba karena tidak ada penginapan

    sering kali kita lupa dan hanya teringat pada makna natal yang glamour dan senang hanya dengan apa yang kita lihat

    tetapi sebenarnya kita lupa dengan makna natal sebenartnya kita tidak bisa menerwang hati kita dengan sinar yang terang mlainkan dengan sinar yang redup dari lilin yang kilihatan bagus
    itulah kita kita lebih memilih merayakan dengan penuh glamour yang menurt kita dari luar bagus namun tak tahu di dalam nya

    jika kita merayakna dngnm glamour brarti kita sdang mlupakan makna natal sbenarnya

  3. Ratih
    Ratih says:

    Natal sesungguhnya hari kelahiran sang Juruslamat yang kita nantikan.
    Dia lahir di kandang yang hina. Dia datang ke dunia sebagai Juruslamat yang Agung dan mulia. Natal berarti di mana seseorang sedang bersukacita atas kelahiran sang Juruslamat ke dunia ini.

  4. Ojo
    Ojo says:

    Jadi bener ya 25 Desember itu natal=Kelahiran yesus ?
    tapi kok aneh ya,banyak yg bilang sebenernya ga tau persis kelahiran yesus tuh tanggal/Bulan berapa 😕

  5. Matheus
    Matheus says:

    Itulah kemahakuasaan Allah. “Bagi manusia itu mustahil,tapi bagi Allah tidak ada yang mustahil” dan Allah tidak sedangkal dan sesederhana pikiran kita manusia-manusia hina!!!…..

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *