Pengharapan Di Dalam Dia

Sabtu, 17 Desember 2011

Baca: Yesaya 53

Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan ia akan menamakan Dia Imanuel. —Yesaya 7:14

Suatu malam ketika kami berkendara pulang dari sebuah pesta Natal, kami sekeluarga melewati sebuah gedung gereja kecil yang terletak di antara tumpukan salju yang berkilauan. Dari kejauhan, saya dapat melihat dekorasi Natalnya. Untaian lampu putih membentuk suatu kata yang tertulis dalam huruf kapital: H-A-R-A-P-A-N. Tampilan dari huruf-huruf yang bersinar di tengah kegelapan tersebut mengingatkan saya bahwa Yesus adalah, dan selalu menjadi, harapan bagi umat manusia.

Sebelum Yesus lahir, orang-orang mengharapkan hadirnya Sang Mesias–– Pribadi yang akan menanggung dosa mereka dan menjadi perantara mereka dengan Allah (Yes. 53:12). Mereka mengharapkan Mesias untuk datang melalui seorang perawan yang akan melahirkan seorang anak laki-laki di Betlehem dan akan menamai-Nya Imanuel, yang artinya “Allah beserta kita” (7:14). Pada malam Yesus dilahirkan, harapan mereka terpenuhi (Luk. 2:1-14).

Meski sekarang kita tidak lagi menantikan kedatangan Yesus dalam rupa seorang bayi, Dia masih merupakan sumber pengharapan kita. Kini, kita menantikan kedatangan-Nya yang kedua (Mat. 24:30), kita mengharapkan rumah surgawi yang sedang dipersiapkan-Nya untuk kita (Yoh. 14:2), dan kita memimpikan hidup bersama Dia di kota Allah di surga (1 Tes. 4:16). Sebagai orang Kristen, kita dapat menyambut masa yang akan datang karena bayi yang dahulu ada di dalam palungan tersebut adalah, dan tetaplah, “Kristus Yesus, dasar pengharapan kita” (1 Tim. 1:1). —JBS

Dahulu kala, di malam itu
Saat lahirnya Sang Juruselamat,
Memberi janji harapan yang cemerlang:
Damai sejahtera di bumi dan perkenan Allah. –NN.

Kata kunci untuk Natal adalah “Imanuel”— Allah beserta kita!

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *