Merasa Miskin?
Minggu, 27 November 2011
Baca: Mazmur 86
Sengsara dan miskin aku. —Mazmur 86:1
Dalam satu atau lain hal, kita dapat ikut merasakan arti Mazmur 86:1 ketika Daud berkata, “Sengsara dan miskin aku.” Bahkan orang yang terkaya pun dapat memahami bahwa kesengsaraan dan kemiskinan adalah soal jiwa, lebih daripada sekadar soal tebalnya isi dompet. Ketika miliarder Rich DeVos berbicara di depan orang banyak, ia sering berkata, “Saya hanyalah seorang pendosa yang diselamatkan oleh kasih karunia.”
Mazmur 86 mengatakan kepada kita bahwa pertolongan yang diberikan Allah tidaklah diukur dengan neraca keuangan. Ketika kita mengakui bahwa kita sengsara dan miskin, hal itu bukanlah supaya Allah mencurahkan kekayaan dalam bentuk materi kepada kita. Kita mengakuinya supaya terbukalah pintu kepada harta lain yang jauh lebih berharga.
Inilah yang dilakukan Allah bagi mereka yang sengsara dan miskin. Dia akan memelihara hidup kita dan menyelamatkan mereka yang percaya kepada-Nya (ay.2). Dia akan mengasihani dan suka mengampuni (ay.3,5). Dia akan mendengarkan dan menjawab doa kita (ay.6-7).
Namun, kita tidak patut menerima berkat Allah tanpa membalasnya. Kita punya tanggung jawab untuk mempelajari jalan-jalan Allah, hidup menurut kebenaran-Nya, “takut akan nama [Allah],” bersyukur kepada-[Nya], dan “memuliakan nama-[Nya]” (ay.11-12).
Apakah Anda merasa diri Anda termasuk di antara mereka yang “sengsara dan miskin”? Jika ya, selamat bergabung. Janganlah kita melupakan semua berkat rohani yang disediakan Allah bagi kita dan tanggapan tulus yang sepantasnya kita berikan untuk membalas kemurahan hati-Nya. —JDB
Kami berterima kasih atas berkat-berkat-Mu, Tuhan,
Yang Kau berikan kepada kami hari demi hari;
Kini tolonglah kami menyatakan ucapan syukur kami
Dengan berjalan di dalam jalan-Mu. —Sper
Orang termiskin adalah ia yang hanya kaya uang.
Jujur, saya sering banget merasa miskin. Dan lebih parah lagi, saya jarang mensyukuri berkat2 dari Tuhan. Ampuni hamba-Mu yg berdosa ini ya Tuhan.