Menemukan Harapan
Jumat, 25 November 2011
Baca: Mazmur 42:2-12
Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku. —Mazmur 42:6
Sebuah studi yang dilakukan para peneliti di Universitas Minnesota menemukan bahwa hampir 15 persen remaja Amerika merasa bahwa mereka “kemungkinan besar” akan meninggal sebelum mencapai usia 35 tahun. Mereka yang berpandangan pesimis itu cenderung lebih mudah terjerat dalam perilaku yang gegabah. Dr. Iris Borowsky, penulis dari artikel mengenai studi tersebut yang diterbitkan di majalah Pediatrics berkata: “Anak-anak muda ini kemungkinan akan berani mengambil risiko karena mereka merasa tak lagi punya harapan, dan mereka beranggapan tidak banyak hal yang mereka pertaruhkan.”
Tidak seorang pun kebal terhadap perasaan putus asa. Kitab Mazmur berulang kali mengungkapkan permohonan minta tolong yang dinyatakan dalam situasi hidup yang kelam. “Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!” (Mzm. 42:6). Dalam suatu langkah iman yang berani, pemazmur mengatakan kepada dirinya sendiri untuk tidak melupakan Allah, yang tidak akan pernah meninggalkannya.
Curtis Almquist pernah menuliskan: “Harapan dibangkitkan oleh kehadiran Allah . . . . [Harapan] juga dibangkitkan oleh keberadaan Allah di masa mendatang dalam hidup kita.” Kita dapat mengucapkan bersama pemazmur, “Aku akan bersyukur lagi kepada-Nya” (ay.6).
Pengikut Kristus seharusnya tidak perlu enggan mencari pertolongan untuk perasaan depresi yang dialaminya. Sebaliknya, kita juga seharusnya tidak merasa bahwa iman dan doa kita kurang berkuasa untuk menolong kita. Selalu ada pengharapan di dalam Allah! —DCM
Aku mengenal domba-domba-Ku, mereka milik-Ku,
Tak Kubiarkan mereka sendirian di dalam pencobaan;
Aku akan menyertai mereka sampai akhir,
Harapan, Sukacita, dan Sahabat mereka yang terbaik. —NN.
Bagi seorang Kristen, harapan adalah suatu kepastian— karena landasannya adalah Kristus.
Jangan pernah putus asa dalam menghadapi segala hal meski itu sakit&bersusah payah
(selalu berpengharapan kepada Yesus)
Tuhan itu Gembala yang baik. . .Ia mengenal masing-masing dombaNya. . .Ia akan selalu membimbing domba-dombaNya menuju ke padang rumput hijau. . .dan Ia PASTI menyertai. . .menuntun. . .domba-dombaNya melewati lembah kekelaman. . .
Tuhan memberkati,
karena kita sudah ditebus oleh Yesus maka kita tak akan kehilangan harapan
God blees us all!
Betul Sekali…
Jika kita bener2 melibatkan Tuhan yg sebenar Tuhan dlm hidup kita, meminta Tuhan utk campur tangan dlm segala hal yg akan kita ambil keputusan, maka Dia akan mengarahkan kita kepada pilihan yang tepat, walaupun kadang pilihan itu membuat kita DEPRESI, STRESS, karena kita selalu memaksakan apa yg kita inginkan pada hal yg kita inginkan tsb bisa menyiksa hidup kita.
Disinilah terkadang kita meninggalkan Tuhan, krn kita merasa Tuhan tdk dengar Doa kita. pada hal JUSTRU Tuhan menyertai kita, Dia tdk rela kita kembali ke jalan yg menjerumuskan kita akan hal2 yg telah dicampuri oleh IBLIS.
Terima kasih Bapa atas bimbinganMu, penyertaanMu akan setiap langkah kami. Kami tidak dapat mengukur rencana yg akan Engkau beri kpd kami.
ya…hanya harapanlah satu-satunya kepastian yang mampu kita yakini. Dibalik harapan yang tidak nampak didalamnya terkandung misteri Kristus yang luar biasa.”kita boleh kehilangan apapun asal jangan pernah kehilangan harapan” begitu kata susana tamaro.
Pengharapan hanya pada Allah Tuhan kita. Pengharapan membuat kita menjadi kuat dalam menghadapi persoalan.
Yes! PEngharapan selalu ada bagi orang2 yang percaya kepada Yesus. I love You Jesus.
YAP ,AKU SUKA RENUNGAN INI,AKU MEMANG DALAM KEADAAN STRES ,SOAL KRJ,PACAR,KELUARGA,APALAGI AKU HIDUP JAUH DIRANTAU ORANG.TEMPATKU MENGADU HANYA PADA JESUS,TUHAN TOLONG TEGUHKAN IMANKU