Ketika Allah Membersihkan Rumah

Sabtu, 19 November 2011

Baca: Yunus 1

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. —Efesus 4:31

Allah melakukan sejumlah pembersihan rumah di musim gugur minggu ini. Dia mengirimkan angin yang bertiup kencang di lingkungan pemukiman kami sehingga membuat pohon-pohon bergoncang dan merontokkan ranting-ranting yang mati. Ketika angin itu telah berlalu, yang tersisa adalah banyaknya sampah yang harus saya bersihkan.

Dalam hidup saya, Allah terkadang bekerja dengan cara yang sama. Dia akan mengirim atau memperkenankan badai-badai kehidupan melanda untuk merontokkan “ranting-ranting mati” yang selama ini tidak ingin saya lepaskan. Terkadang “ranting” itu adalah sesuatu yang dahulunya baik, misalnya suatu bidang pelayanan, tetapi yang kini tidak lagi berbuah. Lebih sering, itu adalah sesuatu yang tidak baik, seperti kebiasaan buruk yang diam-diam saya pupuk atau sikap keras kepala yang menghalangi saya untuk terus bertumbuh.

Nabi Yunus di Perjanjian Lama mengalami apa yang terjadi ketika seseorang menolak untuk membuang sikap keras kepala. Kebenciannya kepada bangsa Niniwe lebih kuat daripada kasihnya kepada Allah, sehingga Allah mengirimkan suatu badai besar yang membuat Yunus berada dalam perut seekor ikan besar (Yun. 1:4,17). Allah menempatkan sang nabi yang enggan ini di tempat yang sama sekali tidak terduga dan memberinya kesempatan kedua untuk taat (2:10; 3:1-3).

Ranting-ranting mati di halaman membuat saya memikirkan sikap-sikap apa saja yang Allah kehendaki untuk saya buang. Surat Paulus kepada jemaat di Efesus menuliskan beberapa di antaranya: kepahitan, kemarahan, dan fitnah (4:31). Ketika Allah mengguncang kita, kita perlu benar-benar membuang apa yang Dia mau bersihkan. ––JAL

Tuhan, beriku hati yang mau mendengar dan tolong aku
untuk bekerja sama dengan-Mu ketika Engkau
menunjukkan perubahan yang perlu kulakukan di hidupku.
Aku ingin mengagungkan dan menyenangkan-Mu. Amin.

Kuasa pembersihan Kristus dapat menghilangkan noda dosa yang paling bandel sekalipun.

Bagikan Konten Ini
8 replies
  1. Kris
    Kris says:

    Bapa Terimakasih buat Semua yang Engkau berikan kepadaku,
    aku sangat bersyukur sekali memiliki-Mu Tuhan, Biarlah Semua Rencana-Mu bekerja dalam hidupku.. Amien

  2. andri
    andri says:

    apa yang kami pertahankan, mungkin adalah sesuatu yang harus kami buang menurut rencanaMu, ajar kami untuk berserah total. Haleluya. Amin.

  3. dewidjayadi
    dewidjayadi says:

    memang benar, apa yg tertulis dalam renungan ini, Tuhan itu mau yang terbaik untuk kita, supaya kita hidup lebih berkenan kepadaNYA

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *