Air Terjun Yang Megah

Minggu, 6 November 2011

Baca: Wahyu 1:9-17

Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah. —Wahyu 1:15

Ketika berada di Brazil, saya mengunjungi Air Terjun Iguazu, salah satu air terjun termegah di dunia. Kedahsyatan air terjun tersebut sangatlah mengagumkan. Namun, yang paling mengesankan saya di Iguazu bukanlah pemandangan air terjun itu ataupun semburan airnya, melainkan suara gemuruhnya. Suara tersebut lebih dari sekadar memekakkan telinga––saya merasa seolah-olah berada dalam suara itu sendiri. Ini benar-benar suatu pengalaman luar biasa yang mengingatkan saya akan betapa kecilnya diri saya dibandingkan dengan air terjun tersebut.

Lalu, dengan pemandangan tersebut di dalam benak, saya langsung terpikir tentang Yohanes di Wahyu 1:15. Ketika berada di
pulau Patmos, Yohanes mendapat penglihatan akan Kristus yang telah bangkit. Sang rasul menggambarkan Yesus hadir dalam kemuliaan kebangkitan-Nya, dengan menyebut tentang pakaian yang dikenakan-Nya serta keadaan fisik-Nya. Kemudian Yohanes menggambarkan suara Kristus bagaikan “desau air bah” (ay.15).

Saya rasa saya belum benar-benar memahami arti ayat tersebut sampai ketika saya mengunjungi Iguazu dan dibuat takjub oleh gemuruh suara air terjun yang menggelegar. Karena air terjun yang dahsyat itu mengingatkan tentang betapa kecilnya diri saya, saya pun memahami dengan lebih baik mengapa Yohanes tersungkur di depan kaki Kristus seperti orang yang mati (ay.17).

Mungkin gambaran tersebut akan menolong Anda dalam menghayati betapa menakjubkannya kehadiran Yesus dan mendorong Anda untuk meneladani Yohanes dalam menyembah sang Juruselamat. —WEC

Berikan hormat bagi Juruselamat kita yang mengagumkan—
Nyatakan keajaiban-Nya setiap hari;
Senantiasa berdiam dalam hadirat Yesus,
Dan memuji nama-Nya yang suci. —Branon

Ibadah yang sejati kepada Kristus mengubah kekaguman menjadi penyembahan.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. riski
    riski says:

    hanya sekecil debu tapi sangat berharga dimata-Nya, walau sekecil debu diri kita paling berarti bagi-Nya..maafkan ya Tuhan diriku yang kecil ini yang selalu merepotkanmu, yang selalu mengecewakanmu..kini kutahu sekecil apapun diriku ini, Kau tak pernah meninggalkanku,Kau selalu angkatku ketika ku jatuh, walaupun terkadang ku menolehkan pandanganku dari hadapanmu.. :’)

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *