Utang Budi
Sabtu, 15 Oktober 2011
Baca: Roma 16:1-16
Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. —Roma 16:4
Kepada Dave Randlett, saya dapat mengatakan, “Karena dirinya, hidupku tak akan pernah sama lagi.” Dave, yang pulang ke surga di bulan Oktober 2010, menjadi pembimbing saya ketika saya baru mengenal Yesus di masa kuliah saya di perguruan tinggi. Ia tidak hanya memberikan waktunya untuk membina saya, tetapi ia juga mengambil risiko dengan memberi saya kesempatan untuk belajar dan bertumbuh dalam pelayanan. Dave adalah alat Allah yang dipakai-Nya untuk memberi saya kesempatan berkhotbah dan melakukan perjalanan bersama tim musik mahasiswa. Sebagai hasilnya, ia berperan besar membentuk dan mempersiapkan saya untuk menjalani hidup sebagai pengajar firman Allah. Saya senang karena saya dapat menyatakan rasa terima kasih saya kepadanya dalam berbagai kesempatan.
Sebagaimana saya bersyukur untuk pengaruh Dave dalam hidup saya, Rasul Paulus bersyukur untuk Akwila dan Priskila, yang melayani Tuhan bersamanya. Ia mengatakan bahwa mereka “mempertaruhkan nyawa [mereka] untuk hidupku.” Sebagai ucapan syukur, Paulus—bersama juga “semua jemaat bukan Yahudi”—berterima kasih kepada mereka (Rm. 16:4).
Mungkin ada juga orang-orang dalam hidup Anda yang telah mengambil risiko dengan memberi Anda kesempatan untuk melayani atau telah berpengaruh besar bagi kehidupan iman Anda. Mungkin ada sejumlah pendeta, pemimpin pelayanan, teman, atau anggota keluarga yang telah memberikan diri mereka untuk mendorong Anda terus maju bagi Kristus. Pertanyaannya adalah, apakah Anda telah berterima kasih kepada mereka? —WEC
Pikirkanlah apa yang Tuhan telah perbuat
Melalui mereka yang telah menunjukkan kasih kepadamu;
Dan berterima kasihlah kepada-Nya untuk setiap orang yang setia—
Mereka adalah berkat dari-Nya. —Sper
Sediakanlah waktu untuk berterima kasih kepada mereka yang telah menolong Anda.
trimakasih buat pembimbing rohaniku, yang setia dan tekun ”membimbingku serta mendoakan ku”.
Mengasihi Allah dan mengasihi sesama ^^
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan syukur kepada Allah untuk hamba-Nya yg telah membimbing kerohanian saya sejak saya masih remaja sampai memiliki keluarga. Bapa, berkatilah kehidupan mereka!