Harga Pertengkaran
Minggu, 9 Oktober 2011
Baca: Yakobus 4:1-10
Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? —Yakobus 4:1
Dalam suatu tayangan dokumenter tentang Perang Dunia I, narator mengatakan bahwa jika korban dari pihak Inggris dalam perang yang disebut sebagai “perang untuk menuntaskan segala perang” tersebut dibariskan empat sejajar dalam prosesi yang melintas di depan tugu pahlawan di London, dibutuhkan waktu 7 hari untuk menyelesaikannya. Penggambaran yang menggemparkan ini membuat saya berpikir tentang harga mengerikan yang harus dibayar dari suatu perang. Harga ini bisa mencakup pengeluaran uang, kerusakan bangunan, dan gangguan ekonomi, tetapi tidak ada yang sebanding dengan mahalnya harga nyawa manusia. Baik prajurit maupun penduduk sipil menanggung harga termahal, dan itu semua diperberat dengan dukacita yang dirasakan oleh mereka yang bertahan hidup. Perang memang mahal.
Ketika saudara seiman saling bersengketa atau bertengkar, harga yang harus dibayar juga mahal. Yakobus menuliskan, “Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?” (Yak. 4:1). Ketika kita mengejar ambisi pribadi, terkadang kita bertarung tanpa memikirkan harga yang harus dibayar dalam pengaruhnya terhadap kesaksian kita di hadapan dunia atau hubungan kita satu sama lain. Mungkin itulah alasan mengapa Yakobus memulai ayat ini dengan sebuah tantangan, “Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai” (3:18).
Jika hendak menjadi duta Sang Raja Damai di tengah dunia, orang percaya harus berhenti saling bertengkar dan mulai menerapkan perdamaian. —WEC
Perang dan pertengkaran dalam gereja
Merusak kesatuan dan kedamaian kita;
Bagaimana kita dapat menunjukkan damai Kristus
Kecuali dengan mengakhiri konflik kita? —Sper
Jika sesama orang Kristen hidup dalam perdamaian, dunia dapat lebih jelas melihat Sang Raja Damai.
Menjadi duta Sang Raja damai ^^
dalam Gereja Tuhan pun ada perang diantara anggota-anggota tubuhnya. . yang satu merasa lebih benar dari yang lainnya. . tiap anggota Tubuh Tuhan seharusnya mengerti bahwa dalam tiap anggota sudah diberi karunia yang paling sesuai dengan kemampuan anggota itu. . .
Salam Damai.Tuhan memberkati
Bersatu lah kita untuk menyatakan Allah kita adalah Allah yang penuh kasih kepada dunia ini….