Dikecewakan Sahabat
Dengan sikap para sahabat yang dimilikinya, Ayub tak lagi membutuhkan musuh. Ketiga sahabatnya yang seharusnya menghibur, sama sekali tidak meringankan penderitaan Ayub. Bukannya bersimpati, mereka malah melemparkan tuduhan yang memperberat penderitaannya.
Namun, Ayub berhasil keluar dari penderitaan dan kebingungan itu dengan penuh kemenangan. Satu langkah penting yang dilakukannya untuk mencapai kemenangan adalah kerelaannya mendoakan para sahabat yang telah mengecam dan menyalahkannya. Allah mendengarkan doanya, dan Ayub pun bahagia melihat sahabat-sahabatnya berbalik kepada Allah untuk memperoleh pengampunan (Ayb. 42:7-10).
Yesus juga mendoakan sahabat-sahabat-Nya (Yoh. 17:6-19), meski mereka sering mengecewakan-Nya. Menjelang derita salib yang akan dijalani-Nya, Yesus mendoakan Petrus meski Dia tahu bahwa tidak lama lagi Petrus akan menyangkal-Nya (Luk. 22:31-34).
Yesus juga berdoa bagi Anda dan saya (Yoh. 17:20-26). Pelayanan doa-Nya, yang dimulai sebelum kematian dan kebangkitan-Nya, masih terus berlanjut sampai hari ini. Meski kadang-kadang kita bersikap lebih seperti musuh daripada sebagai sahabat-Nya, Yesus tetap menjadi Pengantara kita di hadapan Bapa-Nya (Rm. 8:34; Ibr. 7:25).
Sesuai teladan Kristus, kita pun harus mendoakan para sahabat dan kenalan kita, bahkan ketika mereka menyakiti hati kita. Adakah seseorang yang dapat Anda doakan hari ini? — Haddon Robinson
Mari kita doakan saudara-saudara seiman kita di sini. Atau kamu ingin didoakan? Silakan bagikan pokok doamu di sini.
Cara penyelesaian terbaik atas suatu masalah adalah DOA