Bebas Memilih
Sabtu, 8 Oktober 2011
Baca: Daniel 6:2-11
Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. —Daniel 6:11
Ketika mengetahui bahwa pertandingan football terbesar di tahun 2011 dijadwalkan bersamaan dengan tanggal hari raya Yom Kippur (hari raya agama Yahudi), badan mahasiswa di Universitas Texas mengajukan petisi kepada pihak kampus untuk mengganti waktu pelaksanaannya. Menurut mereka, tidak adil untuk membuat para mahasiswa beragama Yahudi harus memilih untuk menyaksikan pertandingan football melawan musuh bebuyutan mereka dari Universitas Oklahoma atau merayakan hari raya tahunan mereka yang paling sakral dan penting itu. Namun, tanggal pertandingan tidak diubah. Bahkan dalam suatu masyarakat yang menjunjung tinggi kebebasan beragama, setiap orang beriman masih diperhadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit.
Daniel menunjukkan keberaniannya untuk menaati Allah apa pun yang menjadi konsekuensinya. Ketika para lawan politiknya memasang jebakan untuk melenyapkan Daniel dari jalan mereka untuk meraih kekuasaan (Dan. 6:2-10), ia tidak menentang hukum itu atau mengajukan keluhan bahwa ia telah diperlakukan secara tidak adil. “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya” (ay.11).
Daniel tidak mengetahui apakah Allah akan menyelamatkannya dari gua singa, tetapi itu tidak menjadi masalah. Apa pun akibatnya, ia memilih untuk menghormati Allah dalam hidupnya. Seperti Daniel, kita juga bebas memilih untuk mengikut Tuhan. —DCM
Sungguh suatu kebebasan bagi mereka yang memilih
Untuk menjalani hidup bagi Allah setiap hari!
Tetapi rantai perbudakan membelenggu mereka
Yang memilih jalan yang berbeda. —D. De Haan
Anda selalu berada di jalan yang benar jika Anda memilih untuk mengikut Kristus.
Tetap ikut Yesus dalam susah maupun senang ^^
Jika memilih untuk bebas maka pilihan yang tepat adalah hidup mengikuti Yesus karena sesungguhnya tak ada pilihan yang sulit atau dilema yang menyita waktu dan pikiran jika telah berketetapan.
ketika memilih untuk hidup bersama Yesus, pada saat itu pula akan muncul pilihan lain yang berlawanan. Hanya keteguhan hati kita, iman serta kepercayaan kita pada Tuhan Yesus yang akan memampukan, menguatkan kita untuk berani mengambil pilihan untuk “Hidup bersama Tuha Yesus”.
Tuhan memberkati.
menghormati Allah walaupun dunia ini memaksa untuk tidak melakukannya. ingatlah Allah ada di pihak orang-orang yang menghormatiNya.
Pilihan yang benar hanya terjadi pada saat seseorang benar-benar terhubung dengan Allah.
“Pilihan yang benar hanya terjadi pada saat seseorang benar-benar terhubung dengan Allah.”
Amin……amin…..amin…..amin….amin….