Setumpuk Abu

Minggu, 25 September 2011

Baca: 1 Korintus 3:5-15

Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya . . . dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji. —1 Korintus 3:13

Seorang wanita pernah bertanya kepada saya mengapa di masa sekarang ia harus menjadi seperti Yesus padahal di surga kelak ia akan menjadi sama seperti Dia (1 Yoh. 3:1-3). Pertanyaan yang bagus! Apalagi memang lebih mudah untuk menjadi diri sendiri.

Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa menjadi seperti Yesus di masa sekarang itu penting, tetapi ada satu alasan yang mungkin paling utama. Ketika kita kelak berdiri di hadapan Dia dan memandang-Nya, kita akan memberikan pertanggungjawaban mengenai apakah kita telah hidup dengan yang sesuai dengan kehendak-Nya. Dengan kata lain, seperti yang dinyatakan Paulus, apakah kita telah membangun di atas dasar Kristus dengan memakai bahan “emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering, [atau] jerami” (1 Kor. 3:12-13).

Semua yang kita kerjakan untuk memajukan kerajaan-Nya—hal-hal seperti pelayanan yang memperlengkapi jemaat-Nya, melayani orang yang miskin dan membutuhkan, dan menghidupi kebenaran dan keadilan seperti yang dilakukan-Nya— adalah seperti membangun dengan bahan-bahan utama yang pasti akan bertahan menghadapi api penghakiman-Nya. Sebaliknya, membangun hidup dengan menjalani dosa dan mengutamakan diri serta keinginan duniawi kita adalah membangun dengan bahan yang akan menjadi tumpukan abu di dalam api kemuliaan-Nya yang menghanguskan.

Saya tidak tahu apa yang menjadi pilihan Anda, tetapi saya memilih untuk mengasihi Yesus dan hidup serupa dengan-Nya sekarang, karena saya tidak ingin berdiri di hadapan-Nya dengan membawa setumpuk abu. —JMS

Bapa, terima kasih untuk Roh-Mu.
Penuhi kami dengan kasih dan kuasa-Mu;
Ubahlah kami menjadi serupa Kristus
Hari lepas hari, jam lepas jam. —NN.

Bangun hidup Anda dengan bahan-bahan yang akan tahan uji terhadap penghakiman Allah.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. suryani silaen
    suryani silaen says:

    jgn setumpuk abu,bahkan tangan aq masih kosong sampai saat ini..
    hati ini yg slalu berteriak,kpn aq akan memberikan yg terbaik untukNYA

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *