Mengatasi Status Quo
Kamis, 22 September 2011
Baca: Yohanes 5:35-47
Namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. —Yohanes 5:40
Dr. Jack Mezirow, seorang profesor emeritus dari Columbia Teachers College, percaya bahwa satu bagian penting dalam pembelajaran orang dewasa adalah dengan menantang persepsinya yang sudah berakar kuat, dan mengkaji pemahamannya secara kritis. Dr. Mezirow berkata bahwa orang dewasa paling baik belajar ketika ia menghadapi apa yang disebutnya “dilema yang membingungkan”—sesuatu yang “menolong Anda untuk secara kritis mengkaji asumsi yang telah Anda miliki sebelumnya” (tulis Barbara Strauch dalam The New York Times). Hal ini berlawanan dengan sikap yang berkata, “Keputusanku sudah bulat—jangan buat aku bingung dengan fakta yang ada.”
Ketika Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, Dia menantang keyakinan yang telah berakar kuat dalam diri para pemimpin agama, dan mereka berupaya untuk membunuh Dia (Yoh. 5:16-18). Yesus berkata kepada mereka, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu” (ay.39-40).
Oswald Chambers menyatakan, “Allah punya cara-Nya sendiri untuk menyadarkan seseorang dengan jalan mengusik keyakinannya, apabila keyakinan itu menghalangi Allah untuk meraih jiwanya.”
Pengalaman-pengalaman yang mengguncangkan jiwa dapat menyebabkan kita mempertanyakan asumsi kita tentang Tuhan, sekaligus juga membawa kita kepada pemahaman dan kepercayaan yang lebih kuat di dalam Dia—jika kita bersedia memikirkannya dengan sungguh-sungguh dan datang kepada-Nya. —DCM
Pikiranku menyerukan keraguannya,
Hatiku yang rindu juga turut serta.
Oh Bapa, tolong dengarkanku!
Oh Roh Kudus, teruslah mengajarku! —Verway
“Hidup yang tidak dikaji, tidak layak untuk dijalani.” —Socrates
Ujilah diri setiap hari, apakah semakin dekat dengan Tuhan Yesus atau menjauh? ^^
respon kita terhadap pengalaman hidup kita menentukan keyakinan kita terhadap Tuhan Yesus.
Jadi berhati2lah