Perpisahan Yang Sulit
Jumat, 5 Agustus 2011
Baca: Mazmur 68:1-11
Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus. —Mazmur 68:6
Ketika putra bungsu kami masuk Angkatan Darat, kami tahu bahwa ada banyak tantangan menghadang. Kami tahu bahwa ia akan menghadapi bahaya dan akan diuji secara fisik, emosi, dan rohani. Kami juga tahu bahwa dalam beberapa hal, rumah kami tidak akan sepenuhnya menjadi rumahnya lagi. Dalam bulan-bulan menjelang keberangkatannya, saya dan istri menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan-tantangan ini.
Lalu tibalah hari ketika Mark harus bertugas. Kami berpelukan dan mengucapkan kata-kata perpisahan, dan kemudian ia berjalan menuju pos perekrutan, meninggalkan saya dalam suatu momen yang jelas-jelas tidak siap saya hadapi. Rasa sakit dari perpisahan tersebut terasa sangat tidak tertahankan. Mungkin Anda berpikir saya terlalu berlebihan, tetapi seingat saya, belum pernah saya menangis sekeras pada hari itu. Perpisahan yang sulit itu, dan rasa kehilangan yang diakibatkannya, begitu menusuk hati saya.
Di saat-saat seperti itu, saya bersyukur karena memiliki Bapa surgawi yang memahami bagaimana rasanya terpisah dari Putra yang dikasihi-Nya. Saya bersyukur karena memiliki Allah yang digambarkan sebagai “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda” (Mzm. 68:6). Saya percaya bahwa jika Allah mempedulikan anak-anak yatim piatu dan para janda dalam kesepian mereka, Dia juga akan mempedulikan saya dan menghibur saya—bahkan di masa-masa ketika saya menghadapi pergumulan-pergumulan yang diakibatkan oleh perpisahan yang sulit. —WEC
Saat yang kita kasihi mengucapkan selamat tinggal
Dan kita harus berpisah,
Allah dapat mengisi kesepian kita
Dengan kehadiran-Nya dalam hati kita. —Sper
Kesepian muncul saat kita melupakan Dia yang senantiasa bersama kita.
Walaupun manusia harus mengalami perpisahan,tapi Allah tak kan pernah meninggalkan kita.
Bapa jangan biarkan aku merasakan kesendirian tapi biarlah RohMu terus mengingatkanku bahwa Engkau selalu besertaku.
Hanya Allah yang setia pada kita, dan kita patut bersyukur akan hal itu ^^
Terima kasih Tuhan Yesus Kau selalu menemaniku disaat2 ku terpuruk akibat perpisahan dan aku bisa bertahan dan jadi pemenang bahkan lebih dari pemenang…
Allah yang setia