Perajin Ahli
Sabtu, 13 Agustus 2011
Baca: Yeremia 18:1-10
Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya. —Yeremia 18:4
Ketika saya dan istri bertunangan, ayahnya memberi kami suatu hadiah pernikahan yang istimewa. Sebagai seorang pembuat jam dan perhiasan, beliaulah yang membuat cincin pernikahan kami. Untuk membuat cincin saya, Jim menggunakan serpihan emas yang merupakan sisa dari perombakan cincin-cincin lain—serpihan emas yang kelihatannya tidak terlalu bernilai. Namun, di tangan ahlinya ini, serpihan emas itu menjadi sesuatu benda yang indah, yang saya hargai hingga hari ini. Sungguh luar biasa apa yang dapat dibuat perajin ahli dari sesuatu yang mungkin dianggap tidak berguna oleh orang lain.
Demikian juga cara Allah bekerja dalam hidup kita. Dia adalah Perajin Ahli teragung, yang mengambil setiap potongan terbuang dan serpihan hancur dari hidup kita, dan memulihkannya menjadi sesuatu yang kembali bernilai dan berarti. Yeremia menggambarkan hal ini ketika ia membandingkan karya Allah dengan tanah liat dari tukang periuk: “Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya” (2 Tim. 2:21). Itulah satu-satunya cara supaya serpihan hidup kita dapat menjadi utuh dan indah kembali. —WEC
Jadilah Tuhan, kehendak-Mu!
‘Kutanah liat di tangan-Mu;
Bentuklah aku sesuka-Mu,
Aku nantikan sentuhan-Mu. —Pollard
(Pelengkap Kidung Jemaat, No. 127)
Segala hal yang rusak dapat diubah menjadi berkat, jika Anda memperkenankan Allah untuk memperbaikinya.
“Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya” (2 Tim. 2:21)
wow.. ayatnya Luar biasa! Tuhan sepertinya tidak menghiraukan “hancur”nya kita, karena dia punya desain lain yang lebih baik dari keadaan kita yang sekarang.. ya, Dia sang pencipta dan “perajin” hidup kita. Elshadday! 🙂
GBU all..
Kita harus selalu bergantung pada-Nya sebagai pembuat keputusan, karena Dialah yang membentuk kita 🙂
Yup! betul sekali…. Dibalik hal – hal yang menurut kita tidak enak, Tuhan punya rencana indah dalam hidup kita, tinggal kita nya mau atau tidak dibentuk oleh Tuhan…..
Gbu all…..