Lamaran Yang Sederhana
Sabtu, 27 Agustus 2011
Baca: Filipi 2:1-11
[Yesus] telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. —Filipi 2:8
Semasa mahasiswa, saya mendengar banyak sekali cerita tentang acara pertunangan. Dengan mata berbinar, teman-teman saya bercerita tentang acara makan malam yang mewah, menyaksikan matahari terbenam di puncak gunung, dan naik kereta kuda bersama. Saya juga ingat satu cerita tentang seorang pria yang hanya membasuh kaki kekasihnya. “Lamaran sederhana” itu membuktikan bahwa sang pria mengerti pentingnya kerendahan hati dalam suatu komitmen seumur hidup.
Rasul Paulus juga memahami pentingnya kerendahan hati dan bagaimana ini menyatukan kita. Hal ini terlebih penting dalam pernikahan. Untuk menjauhkan diri dari sikap “aku yang utama” Paulus mendorong supaya kita “tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia” (Flp. 2:3). Sebaliknya, kita harus lebih mengutamakan pasangan kita daripada diri kita sendiri, dan memperhatikan apa yang menjadi kepentingannya.
Kerendahan hati yang diwujudkan dalam perbuatan berarti melayani pasangan kita. Tidak ada bentuk pelayanan yang terlalu sederhana atau terlalu sulit. Lagipula, Yesus ”telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” (ay.8). Penyerahan diri-Nya itu menunjukkan kasih-Nya kepada kita.
Apa yang dapat Anda lakukan hari ini untuk melayani orang yang Anda kasihi dengan rendah hati? Mungkin sesuatu yang sederhana seperti tidak menyajikan sayur yang tidak disukainya atau yang sulit seperti mendampinginya ketika ia menderita sakit berkepanjangan. Apa pun itu, mengutamakan kebutuhan pasangan kita di atas kebutuhan kita sendiri menegaskan komitmen kita kepada satu sama lain, melalui sikap rendah hati yang diteladankan Kristus. —JBS
Dalam pernikahan, kita akan memuliakan Kristus
Dengan mengikuti teladan yang diberikan-Nya
Memberikan kasih dan perhatian yang sedia berkorban
Untuk memenuhi kebutuhan pasangan. —Sper
Bila Anda mengira Anda terlalu mengasihi pasangan Anda, mungkin Anda belum sungguh mengasihinya.
saya bersyukur buat renungan hari ini, Tuhan mengingatkan lagi tentang rendah hati. sekalipun itu berat dan mungkin harus menggeser gengsi dan hak kita, tapi saya mau belajar melaksanakannya.. thanks Jesus.. 😀
Bersikap rendah diri pada sesama, karena Tuhan Yesus pun merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati ^^