Hati Yang Mau Diajar

Rabu, 31 Agustus 2011

Baca: Amsal 2:1-9

Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak. —Amsal 3:7

Hanya beberapa saat sebelum ibadah di gereja kami dimulai, saya tidak sengaja mendengar seorang pemuda yang duduk di belakang saya sedang berbicara dengan ibunya. Mereka sedang membaca sebuah pengumuman di warta gereja tentang tantangan untuk membaca satu pasal dari kitab Amsal setiap hari selama bulan Juli dan Agustus. Ia bertanya kepada ibunya, “Apa yang akan kita lakukan dengan pasal 31 di bulan Agustus yang hanya punya 30 hari?” Ibunya menjawab, menurutnya, ada 31 hari di bulan Agustus. Si anak membantah, “Tidak, hanya ada 30 hari.”

Ketika tiba saatnya dalam ibadah untuk saling memberikan salam, saya berbalik ke belakang, menyalami pemuda itu dan menyapanya. Lalu saya menambahkan, “Agustus memang punya 31 hari.” Ia tetap bersikukuh, ”Tidak, tak mungkin ada 2 bulan berturut-turut yang memiliki 31 hari.” Pujian mulai dilantunkan, jadi saya tersenyum saja.

Percakapan singkat itu membuat saya berpikir bahwa kita butuh menumbuhkan hati yang mau diajar, terbuka terhadap hikmat diluar dari pengertian kita sendiri. Dalam Amsal 3, seorang bapak menganjurkan putranya untuk memiliki sikap rendah hati: “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN” (ay.7). Di pasal 2, ia berkata, “Sehingga telingamu memperhatikan hikmat . . . mengejarnya seperti mengejar harta terpendam” (ay.2,4).

Tahu bahwa bulan Agustus punya 30 atau 31 hari tidaklah terlalu penting, karena lebih penting kita memiliki hati yang mau diajar. Ini akan menolong kita untuk memperoleh hikmat dari Allah maupun sesama. Mungkin kita dapat memulainya dengan cara membaca satu pasal dari Amsal setiap hari sepanjang bulan depan ini. —AMC

Tuhan, ajarlah kami dari firman-Mu yang kudus
Kebenaran yang harus kami ketahui.
Dan tolonglah kami membagikan berita sukacita
Tentang berkat yang Kau limpahkan. —D. De Haan

Hikmat sejati berasal dari Allah dan bagi kemuliaan Allah semata.

Bagikan Konten Ini
1 reply

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *