Gagal Memberi Disiplin

Minggu, 28 Agustus 2011

Baca: 2 Samuel 13:21-29

Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. —Ibrani 12:11

Kami tinggal di hutan, sehingga kami hanya mendapat sedikit sinar matahari yang berkepanjangan di musim panas. Namun, kami suka makan tomat segar, jadi saya memutuskan untuk mencoba menanam tomat di dalam pot dan menaruhnya di beberapa tempat yang mendapat sinar matahari.

Tanaman tomat itu segera tumbuh dengan sangat cepat. Saya senang sekali—sampai saya menyadari bahwa pertumbuhan mereka yang sangat cepat itu disebabkan oleh usaha mereka untuk mendapatkan sinar matahari yang sangat terbatas. Pada saat saya memahami apa yang telah terjadi, tangkai-tangkai tanaman itu sudah tidak mampu menopang dirinya sendiri. Saya menemukan sejumlah tonggak, lalu mengangkat tangkai-tangkai itu dengan hati-hati dan mencoba menegakkannya dengan cara mengikatnya pada tonggak. Meski saya berusaha untuk melakukannya dengan hati-hati, salah satu tangkai yang terbelit patah juga ketika saya mencoba untuk meluruskannya.

Peristiwa ini mengingatkan saya bahwa disiplin haruslah ditanamkan sebelum sifat diri seseorang terlanjur bengkok dan menyimpang.

Imam Eli punya dua orang putra yang gagal diajarnya disiplin. Ketika kejahatan mereka sudah sedemikian buruk sehingga Eli tidak dapat lagi mengabaikannya, ia berusaha menegur dengan lembut (1 Sam. 2:24-25). Namun terlambat, Allah sudah menjatuhkan hukuman yang mengerikan: “Aku akan menghukum keluarga [Eli] untuk selamanya karena dosa yang telah diketahuinya, yakni bahwa anak-anaknya telah menghujat Allah, tetapi ia tidak memarahi mereka” (3:13).

Tindakan disiplin memang menyakitkan, tetapi akibat yang lebih parah akan dialami apabila yang salah dibiarkan tetap menyimpang. —JAL

Tuhan, meski menyakitkan, kami bersyukur karena Engkau,
dalam kasih, mendisiplinkan kami sebagai anak-anak-Mu.
Tolong kami untuk menanggapi cara-Mu ini
dengan pertobatan dan ketaatan. Amin.

Kasih Allah menegur dan memulihkan kita.

Bagikan Konten Ini
4 replies

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *