Tergantung Opini?

Jumat, 1 Juli 2011

Baca: Matius 16:13-20

Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” —Matius 16:15

Kita hidup di suatu zaman yang didominasi oleh berbagai bentuk jajak pendapat untuk mengetahui opini publik. Ada keputusan-keputusan yang diambil dengan mengikuti pendapat masyarakat, dan beberapa diantara-nya memang baik. Survei dapat memberikan informasi mengenai pengalaman orang-orang yang memakai beragam produk, dan ini menolong kita untuk lebih bijak berbelanja. Jajak pendapat dapat memberikan gambaran kepada para pejabat pemerintah bagaimana kebijakan mereka akan diterima oleh rakyat. Meski informasi yang terkumpul tergantung pada opini pribadi, hal ini dapat menolong dalam proses pengambilan keputusan pada beragam tingkatan.

Namun, jika hal itu menyangkut pertanyaan paling penting yang pernah ada, jajak pendapat tidak dapat memberikan jawaban yang tepat bagi kita. Kita harus menjawabnya secara pribadi. Dalam Matius 16, Yesus membawa murid-murid-Nya ke Kaisarea Filipi dan mengajukan pertanyaan mengenai opini orang banyak: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” (ay.13). Jawabannya beragam dan semuanya memang baik—tetapi tidak ada yang memadai. Itulah alasan mengapa Yesus kemudian bertanya kepada murid-murid-Nya, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (ay.15). Petrus menjawabnya dengan benar: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” (ay.16).

Opini publik dapat menolong kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tertentu, tetapi tidak untuk menjawab satu pertanyaan yang menentukan nasib kekal Anda, yakni: Siapakah Yesus menurut Anda? Jika Anda sependapat dengan Kitab Suci, dan menaruh kepercayaan Anda kepada Kristus, Anda akan memperoleh hidup kekal. —WEC

Tak masalah apa pun yang orang banyak
Percayai tentang Tuhan.
Masalahnya adalah: Apakah Anda percaya
Pada yang Tuhan katakan dalam firman-Nya? —Sper

Opini tidak dapat mengubah kebenaran firman Tuhan.