Kuno
Selasa, 12 Juli 2011
Baca: 1 Timotius 2:8-10; Roma 12:1-2
Oleh karena itu aku ingin, . . . Hendaklah [perempuan] berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana. —1 Timotius 2:8-9

Di tengah laju zaman pada permulaan dari abad baru ini, kita melihat semakin banyaknya orang yang mulai mempertanyakan nilai-nilai yang selama ini dijunjung tinggi. Ini secara terus terang ditegaskan baru-baru ini oleh seorang bintang pop remaja—seorang gadis yang menyebut dirinya pengikut Yesus.
Ketika mendiskusikan standar kesopanan dalam caranya berpakaian, ia menampik kritikan terhadap pakaiannya yang sangat minim dengan mengatakan, “Itu kuno sekali.”
Wanita muda ini benar, tetapi juga salah. Di satu sisi, ia benar. Standar berpakaian bagi orang Kristen adalah sesuatu yang “kuno” karena ditulis lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Namun, sikapnya yang menyatakan bahwa standar kuno ini dapat begitu saja disingkir-kan adalah salah. Sesungguhnya, prinsip-prinsip yang ada di Alkitab bukanlah “kuno”, melainkan tidak lekang oleh waktu. Meski ditulis berabad-abad yang lalu, prinsip-prinsip itu tidak ketinggalan zaman dan masih berlaku.
Berbicara mengenai kesopanan, ketika Alkitab berkata bahwa wanita haruslah “berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana” (1 Tim. 2:9), maka prinsip ini masih berlaku hingga masa sekarang, yang berarti bahwa kita seharusnya tidak memakai sesuatu yang mengarahkan perhatian orang kepada diri kita sendiri. Prinsip yang lebih umum, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu” (Rm. 12:2), merupakan prinsip yang berlaku di tahun ini tentang bagaimana kita harus berpakaian.
Jadi, baik Anda seorang bintang pop atau seorang biasa, jangan khawatir dianggap “kuno”, jika apa yang Anda lakukan memang sesuai dengan Alkitab. —JDB
Ya Tuhan, tolong kami untuk mengikuti standar Alkitab yang tidak pernah usang dalam perkataan, berpakaian, dan dalam gaya hidup lainnya. Kiranya semua yang kami katakan dan lakukan memuliakan-Mu. Amin.
Apakah pilihan-pilihan saya memuliakan Allah
atau mengarahkan perhatian kepada diri saya sendiri?
Pusatkan perhatian pada Allah dan firman-Nya, bukan pada arus zaman ^^
Tetaplah hidup kita berjalan sesuai yang dikehendaki-Nya.
Terkadang kesopanan dan kesederhanaan mmbuat kita merasa ketinggalan…Namun 1 hal Tuhan hanya mnginginkan kita berbuat seturut dengan FirmanNya.
Dalam keterbatasan pembelajaran saya, bagian ini bukan berbicara tentang “cara berpakaian” dalam arti harafiah, tetapi lebih mengingatkan tentang kehidupan ibadah yang bersumber dari hati (tanpa marah dan perselisihan – melambangkan kondisi hati yang tidak beres) dan juga sikap hidup (perbuatan baik, bukan pada pakaian, yang memang pada masa tersebut wanita yang berpakaian tersebut identik dengan suatu kelompok wanita yang tidak benar hidupnya). Biarlah ibadah kita bukan hanya sebatas ucapan, tetapi didasarkan kepada hati yang suci dan perbuatan baik yang nyata, sehingga terang itu bercahaya di depan orang dan mereka akan memuliakan nama Bapa kita di Sorga.
dianggap “kuno” gapapa… yang penting, pakaian kita yang “tidak kekurangan bahan” itu tidak dipergunakan iblis untuk memancing dosa… Amin.. GBU
yang terpenting, bukanlah apa yang dunia katakan untuk kita lakukan, tetapi apa yang Alkitab / firman Tuhan katakan untuk kita lakukan. Jadi mari kita memikirkan apa yg Allah inginkan bukan ikut-ikutan arus dunia.
Pokoknya siapa yg mengatakan Alkitab “buku kuno”, maka dia sendiri adalah “orang kuno”.
dalam 1 samuel 16 : 7b Tuhan berkata bahwa “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati”
itulah yang paling penting..