Radikal

Kamis, 23 Juni 2011

Baca: Lukas 14:7-14

Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir. —Lukas 13:30

Nilai-nilai kerajaan Allah yang hendak diajarkan Yesus sangatlah jauh berbeda dari nilai-nilai yang berlaku pada zaman-Nya. Orang Farisi dan para ahli Taurat suka mencari perhatian dan ingin diagung-agungkan oleh orang banyak. Kebanyakan di antara kita masih melakukannya juga di masa sekarang.

Dalam Lukas 14, Yesus menceritakan sebuah perumpamaan yang mengajar para murid-Nya untuk tidak menjadi seperti itu. Perumpamaan ini menceritakan tentang orang-orang yang memilih tempat duduk yang paling terhormat bagi diri mereka sendiri di suatu pesta perkawinan (ay.7-8). Yesus berkata bahwa mereka akan dipermalukan ketika tuan rumah meyuruh mereka, di hadapan para tamu, untuk pindah ke tempat mereka yang seharusnya (ay.9). Yesus melanjutkan kisah-Nya untuk berbicara tentang siapa saja yang seharusnya diundang ke perjamuan semacam ini. Dia berkata bahwa mereka seharusnya tidak mengundang para sahabat dan kaum keluarga mereka, tetapi “apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu” (ay.13-14).

Apakah Anda merasa kecewa karena Anda tidak termasuk dalam kelompok elit di gereja atau di lingkungan Anda? Apakah Anda merasa tidak dianggap dan terkucil, padahal Anda pikir Anda pantas diberi kedudukan? Dengarkanlah apa yang dikatakan Yesus: “Barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan” (ay.11). Itulah prinsip kerajaan Allah yang radikal dan menjungkirbalikkan nilai hidup kita! —DCE

Juruselamat yang mulia, ajarku rendah hati,
Hapuslah dosa kesombonganku;
Dengan kekuatanku, kupasti terjatuh,
Tolong aku tetap dekat di sisi-Mu. —D. De Haan

Dalam kerajaan Allah, kerendahan hati selalu mengalahkan kesombongan diri.

Bagikan Konten Ini
5 replies
  1. Couburne
    Couburne says:

    ternyata ada suatu hubungan yang erat y, antara Radikal dalam TUHAN dengan kerendahan hati.

  2. anit
    anit says:

    memang mudah bagi seseorang untuk terjebak dalam kesombangan… jadi dibutuhkan sikap rendah hati dan berusahalah untuk menjadi pemimpin yang mw melayani bukannya dilayani…. gbu^^

  3. lala
    lala says:

    Roh kudus pimpin kami untuk mampu menjadi orang yang rendah hati seperti Yesus yg rendah hati dan lemah lembut. Amen

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *