Pernikahan Raja

Sabtu, 11 Juni 2011

Baca: Wahyu 19:1-10

Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. —Wahyu 19:7

Sudah sejak lama pernikahan merupakan acara yang mewah. Pernikahan modern telah menjadi kesempatan bagi para wanita muda untuk mewujudkan impiannya menjadi “ratu sehari”. Gaun yang anggun, tatanan rambut yang rumit, para pengiring pengantin dengan gaun berwarna senada, rangkaian bunga, makanan melimpah, dan ramainya perayaan bersama sahabat dan keluarga semakin menguatkan suasana layaknya sebuah dongeng. Banyak orangtua mulai menabung dari jauh-jauh hari supaya mereka sanggup membayar tingginya biaya untuk mewujudkan impian putri mereka. Pernikahan kaum raja memperlihatkan kemewahan tingkat tinggi yang jarang dinikmati oleh “rakyat jelata” seperti kita. Namun, pada tahun 1981, banyak di antara kita dapat dengan sekilas menyaksikan kemewahan itu, yakni ketika pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana disiarkan ke seluruh dunia.

Ada pernikahan raja lain yang kini sedang dalam tahap perencanaan, dan ini jauh lebih rumit daripada pernikahan lainnya. Namun, dalam pernikahan ini, pribadi yang terpentingnya adalah sang pengantin pria, yaitu Kristus sendiri; dan kita, gerejanya, akan menjadi pengantin wanita-Nya. Kitab Wahyu yang ditulis Yohanes mengatakan bahwa pengantin-Nya telah siap sedia (19:7) dan gaun pengantin kita adalah perbuatan-perbuatan kita yang benar (ay.8).

Walaupun pernikahan duniawi hanya berlangsung seumur hidup, setiap pengantin wanita berusaha keras untuk membuat pernikahannya itu berjalan sempurna. Sebagai pengantin wanita Kristus, sudah sepatutnya kita berupaya jauh lebih keras dalam mempersiapkan diri kita untuk pernikahan yang akan berlangsung kekal selamanya. —JAL

Gereja, pengantin wanita Kristus,
Akan mengenakan kain lenan, bersih dan berkilauan,
Melalui perbuatan benar yang telah kita lakukan—
Untuk menyenangkan Pengantin Pria kita. —Sper

Perbuatan baik tidak menjadikan kita sebagai seorang Kristen,
tetapi seorang Kristen pasti berbuat
baik.

Bagikan Konten Ini
1 reply
  1. dian e.s.
    dian e.s. says:

    merasa terkoreksi akan banyak hal yang selama ini tidak aku perjuangkan untuk memberi yang terbaik.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *