Berkat Yang Tak Terduga
Selasa, 21 Juni 2011
Baca: Rut 2:11-23
Menantumu yang mengasihi engkau . . . lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki. —Rut 4:15

Naomi dan Rut bertemu dalam suatu situasi yang sama sekali tidak ideal. Untuk menghindari bencana kelaparan di Israel, keluarga Naomi pindah ke Moab. Ketika tinggal di sana, dua anak laki-laki Naomi menikah dengan perempuan Moab: Orpa dan Rut. Kemudian suami dan dua anak laki-laki Naomi meninggal. Dalam budaya mereka, kaum perempuan bergantung kepada laki-laki, sehingga peristiwa ini membuat ketiga janda tersebut berada dalam kesulitan.
Naomi mendengar berita bahwa kelaparan di Israel sudah berakhir, maka ia memutuskan untuk melakukan perjalanan pulang yang jauh ke kampung halamannya. Awalnya, Orpa dan Rut mengikutinya, tetapi Naomi menyuruh mereka kembali, dengan berkata, “Tangan Tuhan teracung terhadap aku!” (1:13).
Orpa kembali ke rumahnya, tetapi Rut tetap melanjutkan perjalanan bersama Naomi, dengan menegaskan kepercayaannya kepada Allah Naomi, meskipun iman Naomi sendiri sedang goyah (1:15-18).
- Kisah ini dimulai dengan situasi sulit yang tidak menyenangkan: kelaparan, kematian, dan keputusasaan (1:1-5). Kisah ini berubah arah karena adanya kebaikan yang tak layak diterima: Rut terhadap Naomi (1:16-17; 2:11-12) dan Boas terhadap Rut (2:13-14).
- Kisah ini melibatkan orang-orang yang tidak diperhitungkan: dua orang janda (janda Yahudi yang lanjut usia dan janda non-Yahudi yang masih muda) dan Boas, anak seorang pelacur (Yos. 2:1; Mat. 1:5).
- Kisah ini bergantung pada suatu intervensi yang tidak dapat dijelaskan dengan logika: Rut secara “kebetulan” sedang memungut jelai di belakang para penyabit di tanah milik Boas (2:3).
- Dan kisah ini berakhir dangan berkat yang tak terbayangkan: seorang bayi yang akan berada dalam garis keturunan Mesias (4:16-17).
Allah menciptakan mukjizat demi mukjizat dari hal-hal yang kelihatannya tidak berarti: iman yang goyah, perbuatan baik, dan orang-orang biasa. —JAL
Dalam semua kesusahan hidupmu sebagai orang percaya,
Allah sedang merencanakan sukacitamu. —John Piper
sekecil apapun duka kita Allah pasti peduli pada kita, karena Allah telah punya rencana yang indah dalam hidup kita yang walaupun rencana yang paling indah di kekekalan nanti telah kita terima yaitu hidup bersama Dia di kerajaan Allah.
Tetap bersyukur pada-Nya setiap waktu, karena Dia baik ^^
Hidup kita hanyalah titik kecil dari garis panjang dalam rencana Tuhan.
semua yang kita alami, baik itu penderitaan maupun berkat ada dalam rencana Tuhan, dan Tuhan memakai semuanya itu menjadi kemuliaanNya.
Setiap Yang Tuhan Berikan Kepada Kita adalah yg terbaik….
Yang terpenting sekarang kita harus tetap percaya & bersyukur Kepada Tuhan S’bab Dia Baik….