Semut Yang Bijak
Jumat, 6 Mei 2011
Baca: Amsal 6:6-11
[Semut] menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen. —Amsal 6:8

Setiap tahun saya melakukan sesuatu yang istimewa untuk merayakan datangnya musim semi—saya membeli jebakan semut. Penyusup-penyusup kecil itu terus-menerus berbaris memasuki dapur rumah kami untuk mencari remah-remah makanan yang tersisa di lantai. Mereka tidak pilih-pilih; repihan keripik kentang, sebulir nasi, atau bahkan serpihan keju pun akan mereka angkut.
Walaupun semut mungkin sangat mengganggu, Raja Solomo memuji etos kerja mereka yang tekun (Ams. 6:6-11). Ia menunjukkan bawa semut adalah hewan yang dapat mengatur dirinya sendiri. Mereka “tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya” (ay.7), tetapi mereka sangat produktif. Semut-semut juga tetap sibuk, meski mereka tidak punya keperluan yang mendesak, mereka menumpuk persediaan di musim panas dan mengumpulkan makanan pada waktu panen (ay.8). Ketika musim dingin datang, mereka tidak perlu khawatir tentang apa yang akan mereka makan. Sedikit demi sedikit, para pekerja keras ini telah mengumpul-kan makanan yang cukup banyak untuk bertahan hidup.
Kita dapat belajar dari semut. Ketika Allah memberi kita masa-masa kelimpahan, kita dapat menyiapkan diri untuk masa-masa di saat persediaan kita menipis. Allah menyediakan segala hal yang kita miliki, termasuk kemampuan kita untuk bekerja. Kita diharapkan untuk bekerja dengan giat, menjadi penatalayan yang bijak untuk mengelola semua yang disediakan-Nya, dan kemudian bersandar pada janji pemeliharaan-Nya (Mat. 6:25-34).
Marilah kita mengingat nasihat Raja Salomo: “Pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak” (Ams. 6:6). —JBS
Ketekunan semut yang sederhana
Dapat mengajarkan kepada kita suatu pelajaran,
Jika kita memperhatikan dalam ciptaan-Nya
Allah sedang mengajar kita. —Gustafson
Percayalah kepada Allah untuk hari ini—dan bersiaplah untuk esok hari.
Menjadi orang yang rajin dan tekun membutuhkan pertolongan Tuhan Yesus Kristus ^^
Kita seringkali melupakan kalo kita harus bekerja maksimal atas peran yang sudah Tuhan percayakan. Setiap potensi kita adalh modal dari Tuhan untuk bekerja maksimal. So do your best for HIM.He is Great!^^
sperti lagu skolah minggu: ga cuma bohong, malas malas malas itu juga dosaaa…..