Mari Datanglah

Kamis, 12 Mei 2011

Baca: Mazmur 51:1-15

Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! —Mazmur 51:14

Ketika Amelia yang berumur 19 tahun berada di ruang tunggu dokter, ia mengenali alunan himne “Sungguh Lembut Tuhan Yesus Memanggil” yang didengarnya melalui pengeras suara. Mengingat kata-kata lagu tersebut membuatnya tersenyum.

Rasanya lagu yang mempunyai lirik “nanti gelap kematian membayang, mengancam aku dan kau” bukanlah musik latar yang paling tepat untuk sebuah ruang tunggu dokter!

Ada orang yang menganggap himne kuno ini terlalu sentimental untuk selera mereka. Namun, pesan dalam refreinnya dapat sangat menguatkan seorang berdosa yang tersesat:

“Hai mari datanglah,
Kau yang lelah, mari datanglah!”
Sungguh lembut Tuhan Yesus memanggil,
“Kau yang sesat, marilah!”

Ketika seorang percaya mengganti kehendak Allah dengan kehendaknya sendiri, ia akan mendapati dirinya jatuh dan tersesat, jauh dari persekutuan dengan Allah, dalam keadaan yang mengenaskan. Sekalipun kita terkadang menyerah kepada sifat alami kita yang mementingkan diri sendiri, Allah selalu siap menyambut kita kembali. Karena “pengasihan-Nya” dan “rahmat-Nya yang besar”, Dia begitu bersukacita ketika kita meninggalkan jalan pemberontakan kita, datang kembali pada-Nya, dan meminta pengampunan-Nya (Mzm. 51:3-4; Luk. 15).

Apakah hati dan pikiran Anda mulai menjauh dari Juruselamat Anda? Yesus senantiasa memanggil dan menanti Anda datang kembali kepada-Nya. —CHK

Yesus berjanji memberikan kasih-Nya,
Kepada aku dan kau,
Ia mengampuni orang berdosa,
Seperti aku dan kau. —Thompson
(Kidung Jemaat, No. 353)

Seorang anak Allah selalu diterima ketika ia datang kembali kepada-Nya.

Bagikan Konten Ini
4 replies
  1. Hendrita
    Hendrita says:

    Amin…^^
    Karena Tuhan maha kasih, Dia telah lebih dulu mengampuni kita sebelum kita mohon ampun padaNYA…
    So, jangan takut…, karena kita semua yang percaya padaNYA telah diampuni…
    Tuhan Yesus memberkati^^

  2. Fenny
    Fenny says:

    kita sering lupa kalau Tuhan selalu menunggu kita dengan sabar dan setia untuk bersekutu denganNya. kita memprioritaskan kegiatan lainnya daripada bersekutu dengan BAPA kita.. kita lebih sering meyisakan waktu kita bagi Tuhan daripada menyisihkan waktu bagiNya..
    renungan hari ini benar2 mengingatkan kita untuk senantiasa datang kepada Tuhan kapanpun dan dimanapun!^^ God With Us…

  3. F.Diexs.T.
    F.Diexs.T. says:

    Bapa, ampuni aku kalau aku terlalu lama membuatmu menunggu saat aku jauh daripadaMu.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *