Ketika Hidup Tampak Tidak Adil
Senin, 16 Mei 2011
Baca: Mazmur 73
Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. —Mazmur 73:3

Pernahkah Anda merasa hidup ini tidak adil? Kita yang berkomitmen untuk mengikuti kehendak dan ajaran Yesus memang mudah merasa frustrasi ketika melihat orang-orang yang tidak mempedulikan-Nya kelihatan memiliki hidup yang lebih baik. Seorang pengusaha berlaku curang, tetapi tetap meraih suatu kontrak besar, dan orang yang selalu berpesta pora tetap sehat dan kuat—sedangkan Anda dan orang-orang yang Anda kasihi bergumul dengan masalah keuangan atau kesehatan. Hal seperti ini membuat kita merasa dicurangi, seakan-akan semua kebaikan yang kita lakukan tidak ada gunanya.
Bila Anda pernah merasa demikian, Anda tidak sendirian. Penulis Mazmur 73 menuliskan daftar yang panjang tentang bagaimana orang fasik mendapatkan kemakmuran, hingga ia berkata, “Sia-sia sama sekali aku mempertahankan hati yang bersih” (ay.13). Akan tetapi, ia disadarkan ketika mengingat kembali saat-saat yang dialaminya bersama Allah: “Sampai aku . . . memperhatikan kesudahan mereka” (ay.17).
Ketika kita menyediakan waktu bersama Allah dan melihat segala sesuatu dari sudut pandang-Nya, hal itu akan mengubah perspektif kita sepenuhnya. Mungkin sekarang kita merasa iri pada orang yang tidak percaya, tetapi tidak pada saat penghakiman akhir tiba. Seperti pepatah mengatakan, apa artinya jika kita memenangkan pertempuran kecil, tetapi kalah dalam peperangan?
Seperti sang pemazmur, marilah memuji Allah untuk kehadiran-Nya dalam hidup ini, dan janji-Nya untuk hidup yang akan datang (ay.25-28). Allah saja yang Anda butuhkan, bahkan ketika hidup tampaknya tidak adil. —JMS
Semua ketidakbenaran kelak akan diluruskan
Oleh Allah yang melihat semua yang baik dan jahat;
Kemudian semua motivasi dan semua tindakan
Akan dihakimi dan dinilai dengan adil. —D. De Haan
Menyediakan waktu bersama Allah membuat kita memandang dengan perspektif yang benar.
Bapa tarik kami kuat-kuat padaMu saat kami mulai melupakan dan merasa hambar untuk berhubungan denganMu, karena betapa gampang sekali buta mata kami saat melihat dunia ini dan segala yang ada di dalamnya. padahal hanya Engkaulah yang setia dan peduli pada kami sepanjang hari,dan hanya Engkaulah hidup yang sesungguhnya, yang menuju hidup kekal bukan kebinasaan.
ketika ketidak adilan yg kita hadapi bolehkah kita meminta keadilan Tuhan ditegakkan….
Kala kita merasa tidak adil terhadap kita yg sudah berusaha taat akan firman Tuhan,dan merasa kurang mendapat perhatian Tuhan, maka ingatlah akan kisah Ayub yg tetap setia walau dirundung duka, tapi akhirnya segala kelimpahan akan didapatinya, jadi jangan kecil hati saudaraku, Tuhan tetap akan menopang kita.