Apakah Anda Mendengarkan?

Sabtu, 28 Mei 2011

Baca: Bilangan 20:1-13

Katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya. —Bilangan 20:8

Ia frustrasi. Ia marah. Ia merasa lelah karena terus disalahkan untuk segala sesuatu yang tidak beres. Tahun demi tahun, ia berhasil membawa mereka keluar dari satu bencana ke bencana lainnya. Ia terus-menerus menjadi perantara mereka untuk mencegah mereka jatuh dalam masalah. Namun, untuk semua usahanya itu, ia justru memperoleh lebih banyak lagi kesedihan. Akhirnya, dengan putus asa, ia berkata, “Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?” (Bil. 20:10).

Pernyataan itu mungkin terdengar tidak masuk akal, tetapi sebenarnya tidak demikian. Empat puluh tahun sebelumnya, generasi pendahulu mereka mengeluhkan hal yang sama: tidak ada air. Allah menyuruh Musa untuk memukul batu dengan tongkatnya (Kel. 17:6). Ketika Musa melakukannya, air pun memancar deras. Ketika sekian tahun kemudian gerutuan itu muncul lagi, Musa melakukan hal yang berhasil dilakukannya di masa lalu. Namun kali ini, yang dilakukan Musa adalah salah. Apa yang diminta Musa dari bangsa Israel, yaitu untuk mendengarkannya—ia sendiri tidak melakukannya. Kali ini, Allah menyuruh Musa untuk berbicara kepada batu itu, bukan memukulnya.

Terkadang dalam kelelahan atau keputusasaan, kita tidak memperhatikan Allah dengan baik. Kita menganggap bahwa Allah akan selalu bekerja dengan cara yang sama. Akan tetapi, Allah tidak demikian. Terkadang Dia mengatakan kepada kita untuk bertindak; terkadang Dia meminta kita untuk berbicara; terkadang Dia meminta kita untuk menunggu. Oleh karena itu, kita harus selalu peka untuk mendengarkan sebelum kita bertindak. —JAL

Tuhan, tolonglah kami ‘tuk menaati firman-Mu,
‘Tuk peka mendengarkan suara-Mu yang lembut;
Dan supaya kami tak digoyahkan oleh siapa pun,
Tetapi memilih ‘tuk melakukan kehendak-Mu. —
D. De Haan

Dengarkanlalu taatilah.

Bagikan Konten Ini
2 replies
  1. chanpyon
    chanpyon says:

    sekarang aq mengerti mengapa kaka rohani saya mengajarkan doa berdoa dulu sebelum bertindak, meski apa yang mau qta lakukan itu qta rasa benar dihadapan Tuhan.

    GOD leads.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *