Tembok Pemisah
Selasa, 19 April 2011
Baca: Efesus 2:11-22; 4:1-3
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan. —Efesus 2:14

Tanggal 9 November 2010 adalah tanggal peringatan 21 tahun runtuhnya tembok Berlin. Pada tanggal tersebut di tahun 1989, ditayangkanlah suatu pengumuman oleh stasiun TV Jerman Timur yang memberitahu warganya bahwa mereka bebas melakukan perjalanan ke Jerman Barat. Hari berikutnya, buldoser-buldoser dari Jerman Timur mulai meruntuhkan tembok yang selama 28 tahun telah memisahkan Jerman Timur dari Jerman Barat.
Yesus Kristus telah “meruntuhkan tembok pemisah” antara orang Yahudi dengan non-Yahudi (Ef. 2:14). Akan tetapi, ada pembatas yang lebih sulit ditembus yang telah memisahkan manusia dari Allah. Kematian dan kebangkitan Yesus telah memungkinkan terciptanya pendamaian antara manusia dengan manusia dan antara manusia dengan Allah (ay.16).
Sekarang, semua orang percaya adalah “anggota keluarga Allah” (ay.19). Bersama-sama, kita bertumbuh dalam “bait Allah yang kudus” (ay.21) dengan Roh Kudus dari Allah hidup di antara kita dan dalam diri kita (ay.22).
Namun yang menyedihkan, umat Kristen sering mendirikan kembali tembok-tembok pembatas di antara mereka sendiri. Itu alasannya mengapa Rasul Paulus mendorong supaya “hidup [kita] sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu . . . Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera” (4:1-3). Daripada membangun tembok pemisah, marilah kita meruntuhkan apa pun yang memisahkan kita. Kiranya dunia melihat bahwa kita benar-benar adalah anggota keluarga Allah yang satu. —CPH
Kita adalah anggota tubuh Kristus,
Keluarga yang penuh berkat;
Jadi, jangan kita bertikai atau berdebat,
Tetapi hiduplah dalam keharmonisan. —Fitzhugh
Kesatuan di antara orang yang percaya berasal dari kesatuan mereka dengan Kristus.
Hidup bersatu dalam iman dan perbuatan… Agar Kristus semakin dimuliakan ^^
kohesivitas sesama orang percaya adalah monumen peringatan akan kasih Allah pada dunia. karena dengan hidup persekutuan kita dengan Allah dan sesamalah bakal jadi berkat juga buat orang2 yang belum percaya.