Sulit Dibayangkan

Selasa, 26 April 2011

Baca: Filipi 1:19-26

Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus—itu memang jauh lebih baik. —Filipi 1:23

Setiap kali saya dan istri saya, Martie bersiap-siap untuk pergi berlibur, kami suka membaca tentang tempat tujuan kami, mempelajari petanya, dan membayangkan sukacita yang dirasakan ketika akhirnya kami tiba di tempat yang telah kami impikan sekian lama.

Bagi kita yang mengenal Yesus Kristus, kita memiliki satu tempat tujuan yang luar biasa yang menanti kita, yaitu surga. Namun, yang menarik bagi saya adalah kebanyakan kita tidak terlihat begitu bersemangat untuk menuju ke sana. Mengapa demikian? Mungkin ini disebabkan karena kita tidak benar-benar memahami apa itu surga. Kita suka menyebut tentang jalan dari emas dan gerbang mutiara, tetapi seperti apa sebenarnya itu? Apa yang sebenarnya bisa kita harapkan?

Menurut saya penjelasan yang paling mendalam tentang surga dapat ditemukan dalam perkataan Paulus kepada jemaat di Filipi. Ia berkata bahwa “pergi dan diam bersama-sama Kristus” adalah “jauh lebih baik” (Flp. 1:23). Itulah yang saya katakan kepada cucu saya yang berumur 8 tahun ketika ia bertanya seperti apakah surga itu. Saya mulai dengan bertanya padanya, “Hal apa yang paling menyenangkan dalam hidupmu?” Ia menyebut soal permainan komputer dan hal-hal menyenangkan lain yang suka dilakukannya, dan saya berkata padanya bahwa surga jauh lebih baik dari semua itu. Ia berpikir sejenak, lalu berkata, “Kakek, itu sulit dibayangkan.”

Apakah yang Anda nanti-nantikan dalam hidup Anda? Hal apa yang membuat Anda bersemangat? Apa pun itu, meskipun sulit dibayangkan, surga tetap jauh lebih baik! —JMS

Berada dalam hadirat-Nya! Bayangan yang indah
Sungguh menakjubkan, tak bisa kupahami;
Akan kubersujud dan menyembah Tuhan di takhta-Nya
Dan menaikan pujian yang patut diterima-Nya. —Sper

Semakin Anda mengharapkan surga, semakin enggan Anda menginginkan dunia.

Bagikan Konten Ini
1 reply
  1. franklin D.T.
    franklin D.T. says:

    salah satu bukti kita beriman adalah rindu untuk tinggal selamanya bersama Yang kita imani,yaitu Allah.

Bagikan Komentar Kamu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *