Mahakuasa
Jumat, 29 April 2011
Baca: Ayub 38:1-11, 31-33
Apakah engkau mengetahui hukum-hukum bagi langit? Atau menetapkan pemerintahannya di atas bumi? —Ayub 38:33

Bagi kita yang menderita, seperti Ayub, karena tertimpa musibah, lalu dengan berani melontarkan serentetan pertanyaan pada Allah, maka pasal 38 dari kitab Ayub memaparkan banyak hal yang harus kita pikirkan. Bayangkan apa yang dirasakan oleh tokoh agung dari Timur ini ketika “dari dalam badai” ia mendengar Allah berkata, “Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku” (ay.1-3). Glek!
Ayub pastilah merasa sekecil semut. Ketika Allah mengemukakan pertanyaan dalam ayat-ayat selanjutnya, apa yang dikatakan-Nya sama sekali tak terduga sekaligus kuat. Dia tidak benar-benar menjawab “mengapa” yang diajukan Ayub. Sebaliknya, Allah seakan hendak mendorong Ayub untuk memperhati-kan kuasa dan kebesaran yang digunakan-Nya untuk menciptakan dunia ini dan mengamati kemahakuasaan-Nya untuk mengendalikan setiap unsur di dalamnya. Bukankah ini sudah cukup memberiku alasan untuk mempercayai Allah? Ayub seharusnya mengajukan pertanyaan ini pada dirinya sendiri.
Sebagai salah satu contoh kuasa-Nya yang menakjubkan, Allah menunjuk ke langit dan mengatakan pada Ayub untuk mengamati dua ciptaan-Nya yang amat mengagumkan: rasi bintang Kartika dan Belantik (ay.31). Untuk menegaskan kebesaran-Nya dan kecilnya manusia, Allah menyebutkan dua rasi bintang yang menunjukkan kuasa-Nya yang jauh melampaui pemahaman kita.
Inilah Pribadi yang dapat kita percaya. Jika Allah memegang bintang-bintang di tangan-Nya, pastilah Dia dapat menjaga kita juga. —JDB
Pencipta alam semesta
Yang bertakhta dalam kemuliaan yang mengagumkan:
Bagaimana Engkau begitu mengasihi dan memperhatikan
Pribadi yang kecil seperti aku ini? —Sper
Dia yang memegang bintang-bintang di angkasa, memegang umat-Nya dalam tangan-Nya.
aku yakin inilah pertanyaan-pertanyaan yang juga tidak bisa akan dijawab dengan benar dan jelas oleh para ahli fisika yang mengatakan bahwa Allah tidak ada dibalik semua ciptaan itu. mungkin mereka bisa menjelaskan bagaimana gerakan, bentuk, energi itu adanya, tapi tidak kalau ditanya darimana asal usul itu terjadi? dan kenapa sifat dan kondisinya seperti itu.
kenapa awan punya sifat seperti itu, kenapa bahan dari matahari itu sifatnya seperti itu, atau lebih jauh kenapa atom2 itu bersifat seperti itu (karena ilmuwan bisa menjawab bagaimana sifat atom2)darimana sampai semuanya seimbang dan teratur kalau hanya kebetulan…………….
terpujilah Allah,DIKAU maha Agung DIKAU adalah ILMUWAN yang tau segalanya, DIKAU adalah ARSITEKTUR terhebat yang pernah ada…
O Lord my God,
When I in awesome wonder
Consider all
The works Thy Hand hath made,
I see the stars,
I hear the mighty thunder,
Thy pow’r throughout
The universe displayed;
Then sings my soul,
My Saviour God, to Thee,
How great Thou art!
How great Thou art!
Then sings my soul,
My Saviour God, to Thee,
How great Thou art!
How great Thou art!